ALAM DAN MANUSIA

Baca: Kejadian 3:14-19

... terkutuklah tanah karena engkau... semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu. (Kejadian 3:17-18)


Bacaan tahunan: Lukas 21-22

Terusirnya manusia dari Taman Eden adalah konsekuensi dari dosa yang tidak diakui dan diselesaikan. Selain merusak hubungan Allah-manusia dan antarmanusia, dosa juga merusak hubungan antara manusia dan alam tempat tinggalnya. Bumi menjadi tempat yang terkutuk-bahkan menumbuhkan semak duri. Bencana alam mewakili betapa tak bersahabatnya bumi terhadap manusia penghuninya. Sungguh, sangat kontras dengan keadaan Eden yang indah dan nyaman.

Manusia juga berulah mengeksploitasi bumi. Dengan rakus mereka mengeruk isi perut bumi hingga bumi semakin rusak dan semakin panas. Belum lagi terjadi efek rumah kaca, banjir karena penebangan hutan yang tak bertanggung jawab, sungai yang penuh sampah, juga pencemaran laut dan bumi oleh limbah zat logam berat. Manusia tidak menjalankan mandat untuk mengeksplorasi bumi demi kesejahteraan bersama, melainkan menjadikannya sasaran eksploitasi serakah demi memuaskan hawa nafsu mereka.

Sebagai orang yang sudah ditebus oleh Kristus dan menjadi ciptaan baru, mari kita menjaga bumi ini dengan cara-cara sederhana. Misalnya, dengan tidak membuang sampah, apalagi oli bekas dan residu bahan kimia, secara sembarangan. Menebang pohon secara bertanggung jawab. Menghemat hasil bumi yang tak terbarukan, seperti bahan bakar minyak. Karena bumi ini bukan milik pribadi yang kita wariskan ke anak cucu. Bumi adalah milik Sang Pencipta, yang dipercayakan kepada kita dalam tanggung jawab kepada-Nya dan kepada keturunan kita. --Susanto /Renungan Harian


BUMI BUKAN MILIK KITA YANG BOLEH DIPERLAKUKAN SEENAKNYA. TUHAN MENGARUNIAKAN BUMI AGAR KITA NYAMAN TINGGAL DI DALAMNYA.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media