Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: Matius 20:20-28
Kata Yesus, "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya, "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu." (Matius 20:21)
Bacaan tahunan: Lukas 23-24
Katak dapat melambangkan sikap yang ambisius. Coba perhatikan gaya katak mencari mangsa. Mereka akan menendang ke bawah agar bisa meloncat ke atas dengan lidah dijulurkan, sedangkan kaki depannya mengayuh ke belakang. Bukankah hal itu mengingatkan pada lagak orang yang ambisius? Mereka menjulurkan lidah untuk menjilat atasan. Atasan yang tidak sadar pasti menjadi mangsanya. Terhadap rekan selevel ia mencoba menyingkirkannya. Apalagi terhadap orang-orang yang berada di bawahnya. Agar bisa naik, ia memanfaatkan bawahannya sebagai tumpuan kakinya.
Permintaan ibu dari anak-anak Zebedeus menunjukkan hal itu. Mereka tak segan datang kepada Yesus untuk mendapatkan jabatan. Bahkan ketika Yesus mengatakan bahwa di setiap jabatan selalu ada konsekuensi logis yang menyertainya, ibu dan kedua anaknya menyatakan sanggup, padahal jabatan yang mereka incar hanya bisa ditentukan oleh hak prerogatif Tuhan. Mereka menempatkan kepemimpinan sebagai jabatan yang harus dikejar secara ambisius.
Yesus menawarkan gaya kepemimpinan yang berlawanan dengan model dunia. Bukan memerintah-merintah dan menindas bawahan, melainkan melayani dan memberdayakan sesama. Bukan ingin menonjolkan diri, melainkan siap memberikan yang terbaik sekalipun berperan di balik layar. Bukan memanfaatkan orang lain, melainkan bersedia berkorban demi kesejahteraan bersama. Kepemimpinan ditempatkan sebagai fungsi yang dijalani dalam konteks pelayanan. Bagaimana sikap kita terhadap kepemimpinan? --Xavier Q Pranata /Renungan Harian
KEPEMIMPINAN BUKANLAH JABATAN UNTUK DIKEJAR, MELAINKAN FUNGSI PELAYANAN UNTUK DIJALANI.
Please sign-in/login using: