BERKAT ROHANI

Baca: EFESUS 1:3-14


Bacaan tahunan: Mazmur 46-50

Seorang remaja berkisah, "Aku melihat beberapa lembar uang jatuh dari saku seorang pria di parkiran. Awalnya, terbayang jajan gratis. Tapi akhirnya aku kembalikan. Siapa tahu dapat imbalan. Eh, kosong! Beberapa hari kemudian aku masih berharap ada keberuntungan. Katanya perbuatan baik pasti ada upahnya. Eh, kosong lagi. Tapi sekarang aku sadar. Berbuat baik mesti rela dan tanpa pamrih. Lagi pula, dengan mengembalikan uang itu aku sudah menerima berkat rohani, yang nilainya jauh lebih besar: Tuhan sudah menghindarkan aku dari dosa."

Paulus mengawali suratnya dengan ucapan syukur dan pujian. Padahal, sekalipun tekun dan setia melayani Tuhan, ia mengalami banyak penderitaan. Tetap bekerja dengan membuat tenda. Berulang kali dipenjara. Hidup selibat, tidak berkeluarga. Bahkan, Paulus juga mati martir. Bagi sebagian orang, semua yang dialami Paulus cukup menjadi dasar untuk menyebutnya tidak diberkati.

Namun, Paulus merasakan keuntungan besar dan berharga dengan hidup bersama Tuhan. Dipilih sebelum dunia dijadikan. Diangkat menjadi anak-anak Allah. Beroleh pemeliharaan Tuhan, pengampunan dosa, dan penebusan melalui darah Kristus. Menerima hikmat dan pengertian dalam melaksanakan kehendak-Nya. Lagi pula, Allah memeteraikannya dengan Roh Kudus, sebagai jaminan bahwa ia akan menerima semua yang telah dijanjikan-Nya. Semuanya merupakan berkat rohani yang lebih istimewa dibanding keuntungan sementara berkat jasmani. Karena itu, Paulus mengucap syukur. Adakah Anda bersyukur karena berkat rohani?
-EBL/www.renunganharian.net


PERSEKUTUAN DENGAN KRISTUS MERUPAKAN HAK ISTIMEWA YANG MENJADI DASAR ATAS BERKAT ROHANI DARI BANYAK BERKAT LAIN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media