RUNTUH KARENA AMBISI

Baca: 2 RAJA-RAJA 20


Bacaan tahunan: Mazmur 40-45

Hizkia mendapat takhta kerajaan Israel di usia yang terbilang muda, 25 tahun. Ia "berperilaku" baik dibanding dengan raja-raja yang pernah memerintah sebelumnya. Ia takut akan Tuhan dan berusaha membawa umat Israel kembali hidup di jalan Tuhan. Ia melakukan banyak pembaruan radikal dan menghidupkan kembali berbagai perayaan yang bertahun-tahun terlupakan. Sungguh sebuah catatan kehidupan yang menakjubkan, bukan?

Hingga suatu ketika Hizkia sakit keras dan ia dinubuatkan akan mati. Ia pun berseru-seru kepada Tuhan memohon belas kasihan-Nya. Doanya dijawab. Tuhan menyembuhkannya, menambah masa hidupnya 15 tahun lagi. Pengalaman rohani yang mengagumkan, bukan? Selama 15 tahun itu pula Tuhan membuat kerajaannya begitu kuat dan disegani. Sayang, semua ini membuat Hizkia berubah tinggi hati. Tujuan hidupnya tidak lagi memuliakan Tuhan, sebaliknya mencari pujian bagi dirinya sendiri. Ia lupa diri bahwa semua pencapaiannya adalah berasal dari Tuhan semata.

Hati manusia memang rentan berubah karena sebuah situasi. Ketika dalam situasi tertekan, ia tampak mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh. Hatinya dilimpahi sukacita besar karena semua pertolongan dan berkat Tuhan. Namun, betapa sulitnya menjaga hati tetap murni. Jika tidak waspada, hati lambat laun berubah. Jika tidak waspada, hati mudah terbuai oleh pujian orang-orang di sekitarnya. Jika sudah demikian, ia pun mulai lupa diri dan lupa kepada Tuhan. Semua pencapaian yang diperolehnya pun diakui sebagai usaha pribadi dan bukan lagi karena berkat dari Tuhan. Dari lupa diri ia menjadi keras hati. Setiap teguran firman Tuhan yang berusaha mengingatkannya pun tidak lagi dihormatinya. Jika sudah begini, ia tak lama lagi pasti direndahkan.
-SYS/www.renunganharian.net


HATI YANG TULUS MUDAH BERUBAH ANGKUH OLEH GODAAN PUJIAN, KARENA ITU PERLU KEWASPADAAN UNTUK MENJAGANYA


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media