Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: YOHANES 1:1-18
Bacaan tahunan: Yehezkiel 28-30
Suatu kali saya mendapatkan panggilan masuk dari sebuah nomor yang tidak dikenal. Ia memperkenalkan diri sebagai seorang teman di luar kota yang baru saja berganti nomor. Ia menyebut nama diri dengan lengkap, beserta alamat rumahnya. Dilihat dari media sosialnya pun, foto profilnya sesuai. Meski demikian, kami mencurigainya karena suara dan gaya bicaranya sangat berbeda. Dugaan kami terbukti setelah kami menelepon teman kami yang nama dan fotonya dibajak.
Kita mengaku sebagai orang kristiani. Untuk apa? Supaya kita menjadi anak-anak Allah dan menjadi ahli waris Kerajaan Surga? Tidak dipungkiri bahwa salah satu daya tarik orang kristiani adalah janji Allah tentang jaminan akan surga. Malangnya, menjadi orang kristiani tidak cukup jika hanya dibuktikan dengan mencantumkan agama dalam kolom agama di KTP, atau rajin ke gereja setiap Minggu.
Menjadi anak-anak Allah harus dibuktikan pula dengan kehidupan iman yang dinamis. Percaya pada nama Kristus, dalam arti menyetujui dan menerima Injil. Menerima kebenaran-Nya, menerima Dia sebagai karunia dari Allah. Menerima ajaran-Nya sebagai kebenaran dan kebaikan, menerima hukum-Nya sebagai hukum yang adil dan kudus. Menerima Dia secara utuh dan menjadikan-Nya prinsip utama yang mengatur perasaan dan perbuatan. Mengimani Kristus harus dibuktikan dengan memiliki relasi yang bersifat pribadi dengan Dia. Kesemuanya ini tentu saja harus dilakukan dengan kesungguhan dan ketulusan. Sebab, bukan penilaian manusia yang melayakkan kita, melainkan Tuhan Yang Maha Mengetahui.
-EBL/www.renunganharian.net
PERBUATAN YANG LAHIR DARI HATI MENJADI BUKTI YANG LEBIH AKURAT DARIPADA SEKADAR PENGAKUAN BIBIR
Please sign-in/login using: