PEKA PADA SEKITAR

Baca: YEREMIA 29:4-7


Bacaan tahunan: Yehezkiel 34-36

Kita hidup dalam sebuah konteks tertentu. Keberadaan kita tidak bisa dilepaskan dari: di mana kita berada, dengan siapa kita berinteraksi, dan apa yang terjadi di sekitar kita. Keberadaan kita sebagai manusia justru menjadi nyata dalam relasi dengan manusia lainnya.

Kepada orang-orang buangan yang berada di Babel, Nabi Yeremia mengirimkan surat berisikan nasihat firman Tuhan yang menegaskan agar mereka menata kehidupan di mana mereka berada saat ini. Nasihat untuk membentuk keluarga dan memiliki keturunan adalah salah satunya. Selanjutnya, firman Tuhan memerintahkan agar umat Tuhan yang berada di pembuangan harus memberi perhatian khusus pada kesejahteraan tempat di mana mereka berada. Perintah ini tentu saja membutuhkan sikap mau peduli dan peka terhadap keadaan di sekitar. Selanjutnya, umat Tuhan pada saat itu perlu bertindak mengusahakan kesejahteraan kota tempat mereka berada.

Umat Tuhan saat ini pun tidak bisa tidak harus memberikan perhatian terhadap kondisi yang ada di sekitarnya, dan memiliki ketajaman kepekaan terhadap realitas sosial yang sedang terjadi di sekitarnya. Kemiskinan, kekerasan seksual, ketidakadilan, tindak kejahatan, perdagangan manusia, intoleransi, kekerasan berbasis agama dan keyakinan, dan masih banyak lagi. Kondisi sosial bermasalah seperti ini ada di sekitar kehidupan umat Tuhan. Umat Tuhan bukan saja harus memiliki ketajaman kepekaan terhadap apa yang sedang terjadi, tetapi juga kemauan dan kemampuan untuk bertindak secara strategis. Di sinilah panggilan untuk mengusahakan kesejahteraan kota itu dipenuhi.
-AAS/www.renunganharian.net


KEPEKAAN PADA KONDISI DI SEKITAR MEMBUAT KITA MAMPU BERTINDAK TEPAT


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media