DI BALIK KEKECEWAAN

Baca: FILIPI 1:12-26


Bacaan tahunan: 2 Samuel 13-14

Pernahkah kita mengalami kekecewaan? Sudah tekun bekerja, diberhentikan dari perusahaan. Sudah menjaga pola makan dan rajin berolahraga, didiagnosa mengidap penyakit kronis. Sudah setia, pasangan kita mendurhaka. Saat kekecewaan kita alami, bagaimana respons kita? Marah atau kita mau bersabar dan teguh hati karena meyakini ada sesuatu yang indah di baliknya?

Sejak berjumpa secara pribadi dengan Yesus, Paulus si penganiaya jemaat berubah menjadi penginjil (lih. Kis. 9:1-9). Awalnya menggebu-gebu menganiaya orang percaya, sekarang giat memberitakan nama Yesus. Paulus berkeliling ke berbagai daerah untuk memenangkan jiwa-jiwa. Ketika upayanya terhalang saat ia dipenjara, tentu ada rasa kecewa. Namun ia mau sabar dan teguh, Paulus meyakini ada sesuatu yang indah di baliknya. Faktanya, saat dirinya dipenjara, bangkit keberanian di hati saudara-saudara seiman untuk berkata-kata tentang firman Allah! (ay. 14). Pula dalam liang tutupan, Paulus menulis beberapa surat, yakni surat Filemon, Filipi, Kolose dan Efesus. Empat surat itu memengaruhi kehidupan banyak orang, bahkan jutaan generasi mendatang. Tidak heran Paulus menyatakan pemenjaraannya menyebabkan kemajuan Injil (ay. 12).

Kekecewaan memang sangat menyakitkan. Belajar dari Paulus, saat kecewa maukah kita tetap sabar dan teguh? Ingat, Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan! (Rm. 8:28). Tuhan dapat memunculkan hal-hal indah di balik kekecewaan yang kita alami. Pula dengan kesabaran dan keteguhan hati, kita "mempersilakan" rancangan Tuhan yang lebih istimewa terjadi. --LIN/www.renunganharian.net


KESABARAN DAN KETEGUHAN ADALAH SARANA UNTUK MELIHAT KEINDAHAN YANG TUHAN SIAPKAN DI BALIK KEKECEWAAN.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media