BUKAN TINDAKAN BODOH

Baca: 1 KORINTUS 1:18-31


Bacaan tahunan: 2 Samuel 15-16

Perhelatan SEA Games ke-30 di Filipina tahun 2019 lalu mencatat sebuah kisah heroik. Roger Casugay, atlet selancar tuan rumah sedang memimpin lomba dan tinggal selangkah lagi menggapai kemenangan! Itu artinya medali emas sudah di depan mata. Tetapi tiba-tiba ia melewatkan peluang menang itu begitu saja setelah dilihatnya Arip Nurhidayat, atlet selancar Indonesia, yang hampir tenggelam tergulung ombak. Roger memilih untuk berhenti dan rela kehilangan peluang meraih medali demi menyelamatkan salah satu pesaingnya itu.

Bagi sebagian orang, aksi Roger melewatkan kemenangan mungkin dianggap sebagai kebodohan. Namun bagi Arip, orang yang diselamatkan itu, Roger telah menunjukkan sikap seorang pemenang sejati. Sebagaimana halnya pemberitaan tentang salib, orang-orang yang akan binasa menganggapnya sebuah kebodohan. Tetapi bagi orang-orang yang diselamatkan, pemberitaan salib itu adalah kekuatan Allah.

Ya, karena kasih-Nya yang begitu besar, Tuhan dengan rela kehilangan hak-Nya yang penuh kemuliaan itu, datang ke dunia menjadi manusia dan mati di kayu salib! Dia rela melepaskan hak-Nya, demi menyelamatkan manusia yang sedang menuju kebinasaan kekal. Sungguh, kematian Kristus di kayu salib adalah kebodohan bagi orang-orang tidak percaya yang sedang menuju kebinasaannya. Tetapi bagi kita yang percaya kepada-Nya, Kristus telah menunjukkan kemenangan-Nya atas maut. Segala derita salib yang dialami Kristus itu memberi kita harapan baru dan keyakinan baru bahwa kita telah dimenangkan bersama-sama Dia. --SYS/www.renunganharian.net


KARENA KASIH-NYA, IA RELA MENINGGALKAN SEGALA KEMULIAAN DAN MENUJU SALIB DEMI MENYELAMATKAN MANUSIA YANG SEDANG MENUJU KEBINASAAN.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media