DI TENGAH DERITA

Baca: AYUB 42:7-17


Bacaan tahunan: Daniel 10-12

Di tengah pergumulan, kehadiran teman yang mau peduli dan memberi diri untuk mendampingi adalah sebuah anugerah besar. Sebab dalam situasi sulit sering kita merasa kesepian, tersingkir, tak berarti dan kehilangan harapan. Kita membutuhkan orang lain untuk memberi dukungan semangat, penolong yang mendorong kita untuk bangkit dari keterpurukan.

Ayub kedatangan tiga sahabatnya, ketika ia menghadapi pergumulan berat. Tetapi apa yang terjadi kemudian? Ayub yang sedang dalam penderitaan justru menjadi pendoa bagi ketiga sahabatnya. Alih-alih mendapat pertolongan, Ayublah yang harus menjadi penolong untuk ketiga sahabatnya. Unik, mengingat sebelumnya, ketiga sahabat Ayub datang dengan berbagai nasihat. Mereka menempatkan diri sebagai subjek dan memandang Ayub layaknya objek penderita. Siapa sangka jika mereka justru mendapat murka Allah! Beruntung sikap mereka tak melunturkan belas kasih Ayub. Ayub masih dapat mendoakan mereka di tengah deritanya yang luar biasa. Kabar baiknya, Allah pun memulihkan keadaan Ayub setelah ia menaikkan doa untuk sahabat-sahabatnya.

Pergumulan yang menekan sering kali membuat kita fokus hanya kepada diri sendiri. Bahkan kita cenderung berharap supaya banyak orang datang mengasihani. Dari Ayub, kita belajar sesuatu yang berbeda. Pergumulan bukan hambatan untuk tetap menyatakan kasih dan kepedulian. Melalui sikap yang demikian, kita dapat memberi kesaksian iman yang luar biasa. Bukankah Tuhan Yesus pun memberi keteladanan yang serupa demi kasih-Nya kepada kita?
-EBL/www.renunganharian.net


PERGUMULAN BOLEH MENEKAN. NAMUN JANGAN KEHILANGAN KASIH DAN PENGHARAPAN, KARENA PERTOLONGAN TUHAN PASTI MEMBERI KELEPASAN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media