FOKUS KEPADA TUHAN

Baca: 1 KORINTUS 7:17–40


Bacaan tahunan: Yosua 11–13

Korintus adalah kota yang kaya. Korintus menjadi pusat perdagangan yang berkembang dan juga menjadi kota industri. Sayangnya, Korintus terkenal dengan percabulan dan hawa nafsunya. Bahkan dalam 1Kor. 5:1, Paulus menyebutkan bahwa percabulan yang terjadi di Korintus bahkan tidak terdapat sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.

Tak heran jika ajaran Paulus kepada jemaat Korintus terdengar sangat keras dan tidak biasa. Orang yang beristri harus berlaku seolah-olah tidak beristri, yang menangis seolah-olah tidak menangis, yang bergembira seolah-olah tidak bergembira, yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli. Bukan karena Paulus membenci orang yang menikah, tidak senang melihat orang berbahagia, enggan melihat orang berduka atau iri melihat orang berpunya. Paulus ingin menekankan bahwa hal terpenting yang harus dilakukan umat adalah menggunakan waktu yang singkat di dunia ini untuk memuliakan Tuhan.

Fokus hidup orang percaya adalah Tuhan. Bukan dirinya, apalagi kesenangan dan nafsu duniawinya. Lagi pula, dari Tuhanlah segala berkat dan keselamatan sejati kita. Semua hal yang ada di dunia merupakan sarana untuk memuliakan Tuhan, termasuk pernikahan. Menikah demi menghalalkan nafsu badani sebagaimana yang dihidupi orang-orang Korintus tentu bukan tujuan pernikahan kudus yang Tuhan kehendaki. Demikian pula dalam menanggapi setiap situasi. Hendaklah kiranya kita mampu mengendalikan diri supaya hati kita jangan dikendalikan oleh kondisi dunia.
-EBL/www.renunganharian.net


BUKAN MENGABAIKAN KEHIDUPAN DUNIA, HANYA, JANGAN MENJERUMUSKAN DIRI KE DALAMNYA HINGGA MENGHALANGI KASIH KEPADA BAPA


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media