TIADA AMPUN LAGI

Baca: YEREMIA 15:1–4


Bacaan tahunan: Yosua 9–10

Apa sifat atau karakter Allah yang paling sering kita ingat atau paling sering kita dengar dalam khotbah? Kemungkinan besar ialah tentang Allah Maha Baik dan Pengasih. Dia menerima pendosa serta mengampuni mereka. Memang, ini benar. Namun hanya memberi penekanan terhadap kebaikan Allah dapat membuat kita lupa bahwa Dia juga adalah Allah yang kudus, adil serta mencintai kebenaran. Dia tidak menganggap remeh dosa.

Zaman Manasye adalah salah satu masa tergelap bagi bangsa Israel dalam menaati Tuhan (ay. 4, bdk. 2Raj. 21). Sang raja membawa umat Allah berpaling dari-Nya. Bait Allah bahkan digunakan menjadi pusat penyembahan berhala. Kemerosotan moral pun terjadi di segala lapisan masyarakat. Saat itulah Nabi Yeremia diutus untuk memberitakan pesan pertobatan. Namun umat Israel tidak mendengarkannya. Maka pesan penghukuman pun diproklamirkan.

Allah menggambarkan betapa seriusnya kejahatan umat-Nya. Bahwa sekiranya pun Musa dan Samuel, dua tokoh dan pemimpin Israel yang sangat dekat dengan Allah, berdiri di hadapan-Nya untuk memohonkan ampun bagi Israel, Allah tidak akan mau mengampuni umat-Nya. Keputusan-Nya telah bulat, bahwa Dia akan menjadikan mereka sebagai kengerian bagi semua orang (ay. 4), agar mereka juga belajar menghormati Tuhan. Dan itulah yang terjadi, Yeremia sendiri menyaksikan bagaimana Yerusalem dihancurkan oleh musuh, bait Allah musnah, dan penduduk kotanya dibawa sebagai tawanan ke negeri asing. Itulah yang bisa terjadi ketika kita mengabaikan serta tidak menghargai Tuhan sekalipun kita telah mengalami berbagai kebaikan-Nya.
-HT/www.renunganharian.net


BERPALING DARI TUHAN SERTA MENGABAIKAN SEGALA KEBAIKAN-NYA BERARTI SECARA SENGAJA MEMILIH PENGHUKUMAN-NYA ATAS KITA


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media