HIDUP DAN MATI PENGIKUT KRISTUS

Baca: FILIPI 1:21-26


Bacaan tahunan: Yohanes 13-15

Ada seorang hamba Tuhan yang semasa hidupnya dikenal dengan penyerahan diri yang luar biasa kepada Allah. Baginya, tak ada masalah apakah Tuhan izinkan tetap hidup di dunia atau segera dipanggil pulang ke surga. "Kalau dipanggil pulang, lebih enak ... tetapi kalau masih Tuhan kehendaki hidup untuk melayani Dia, tak masalah," kira-kira begitu ucapan yang pernah saya dengar. Kini, sekalipun beliau telah tiada, saya masih cukup terngiang dengan banyak nasihat dan kebenaran firman yang pernah dibagikannya.

Firman Tuhan mengenai komitmen hidup untuk Kristus, juga tidak takut mati, memang mudah diucapkan, dikutip, diajarkan, hingga dibuat status di media sosial. Namun, faktanya komitmen ini sangat tidak mudah untuk dijalani. Jauh lebih banyak orang hidup untuk mencari ketenaran, menikmati kesenangan hidup, atau memenuhi hasrat berkuasa dan menjadi kaya, tanpa pernah bertanya, "Apakah semua itu dapat kupergunakan untuk memuliakan Kristus?" Orang yang gagal menjawab pertanyaan ini, niscaya akan sukar berkata, "Mati adalah keuntungan" karena hatinya belum sepenuhnya berpaut pada hal-hal surgawi.

Alangkah indahnya jika kehidupan ini dapat kita jalani dengan keyakinan dan prinsip yang sama seperti Rasul Paulus. Secara sederhana dapat dikatakan: hidup berguna, mati pun terasa untung. Sekali lagi, ini bukanlah perkara yang mudah untuk dijalani, tetapi mungkin dilakukan dalam kasih karunia dan pertolongan dari Allah. Sudahkah kita memiliki kerinduan hidup seperti yang dimiliki Rasul Paulus?
-GHJ/www.renunganharian.net


KEHIDUPAN ORANG PERCAYA YANG TERARAH PADA KRISTUS AKAN MEMULIAKAN NAMA-NYA


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media