HIDUP DENGAN RASA CUKUP

Baca: 1 TIMOTIUS 6:2b-10


Bacaan tahunan: Yohanes 19-21

Suatu kali, saya merasa terhentak ketika seorang hamba Tuhan berkata dengan lantang, "Banyak masalah dalam kehidupan, dan banyak tindak kejahatan terjadi karena orang tidak dapat memahami dan menjalani kehidupan dengan rasa cukup, seperti yang diajarkan oleh firman Tuhan." Beliau yang sudah melayani lebih dari empat dekade itu lantas mengutip firman Tuhan seperti nas renungan kita hari ini, "Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah."

Menarik sekali mencermati serangkaian ayat pendahulu dari nasihat soal hidup dengan rasa cukup itu. Dalam rangkaian nasihatnya kepada Timotius, Paulus mengingatkan soal berbagai masalah yang muncul ketika kehidupan ibadah orang percaya tidak disertai tindakan menjalani hidup dengan rasa cukup (ay. 3-5). Paulus juga mengingatkan bagaimana dahulu manusia dilahirkan ke dunia tanpa membawa apa-apa, begitu pula nanti ketika mati (ay. 7). Nah, dari situlah lantas ada peringatan untuk hidup dengan rasa cukup, terutama soal ketersediaan makanan dan pakaian, sebelum muncul peringatan lain tentang keinginan menjadi kaya dan bahaya cinta uang bagi kehidupan orang percaya (ay. 9-10).

Nasihat Paulus soal ketersediaan makanan dan pakaian terlihat sederhana, tetapi dampaknya cukup besar terhadap kelangsungan hidup manusia. Mereka yang dapat menerima "kecukupan hidup" dengan rasa syukur, niscaya takkan muncul keinginan lain yang jika sampai tak terpenuhi maka dapat timbul niat berbuat jahat kepada orang lain. Bagaimana dengan cara pandang kita terhadap kecukupan hidup?
-GHJ/www.renunganharian.net


ORANG YANG MAMPU BERKATA "CUKUP" TAKKAN MUDAH TERGODA OLEH HAL YANG TAMPAK MENGGIURKAN SEKALIPUN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media