INVESTASI PERASAAN

Baca: Yunus 4:1-11


Bacaan tahunan: Hakim-hakim 12-14

Jika ingin harta bertambah atau berkembang manfaatnya serta keuntungannya di kemudian hari, lakukan investasi. Tanam modal. Namun, seni investasi ialah pada pemilihan di mana modal itu ditanamkan. Kita harus yakin akan beroleh untung. Jangan sampai menanam di tempat yang salah. Harus ada perhitungan: layakkah aku berinvestasi sebesar ini di tempat ini?

Dalam episode pasal 4, Yunus sedang diserbu gejolak perasaan, terutama amarah (ay. 1, 4, 9). Dan, rupanya ia tak begitu cakap mengelolanya, sehingga Tuhan mendampinginya dengan sabar. Salah satu hal penting yang hendak Dia ajarkan kepada Yunus ialah bahwa perasaan itu layaknya investasi! Maka, tanamlah di alamat yang tepat. Marah karena pohon jarak yang layu tidak tepat, sebab ia tidak ikut menumbuhkannya (ay. 10). Apalagi marah karena Niniwe tak jadi dihukum! (Yun. 3:10; ay. 1). Yang pantas menaruh perasaan-entah marah atau sayang-kepada Niniwe adalah Tuhan, bukan Yunus.

Prinsip investasi tak hanya berlaku untuk perasaan marah. Anda sedang kecewa berat? Atau sakit hati pada seseorang? Tanyakan pada diri sendiri: layakkah aku kecewa atau sakit hati sampai separah ini? Layakkah hidupku dibikin kacau oleh gejolak perasaan negatif sementara orang itu sedikit pun tak memikirkanku? Layakkah aku menaruh perasaan pahit begitu dalam, padahal ia malah tidur nyenyak? Pantaskah aku sakit akibat tergila-gila jatuh cinta pada orang yang tak menaruh perasaan apa-apa kepadaku? Berhati-hatilah mengelola perasaan kita. Ingat, jangan sampai investasi kita merugi. --PAD/www.renunganharian.net


TANAMLAH PERASAANMU DALAM-DALAM HANYA PADA SESUATU ATAU SESEORANG YANG LAYAK MENERIMANYA.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media