KARENA KASIH

Baca: EFESUS 5:1-20


Bacaan tahunan: Yeremia 49-50

Seorang juru masak gagal membuat kue (menjadi bantat alias gagal mekar) hanya karena memaksakan diri untuk tetap mengadon meski tubuhnya sudah kelelahan. Seorang anak berkali-kali salah dalam menyalin tulisan dari buku karena ia ingin segera pergi bermain. Kedua kisah ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan dengan terpaksa, sesederhana apa pun itu, tidak akan membuahkan hasil yang baik.

Paulus menggugah jemaat Efesus untuk berlaku saleh dengan mengingat kasih Allah melalui pengorbanan Kristus. Sebagaimana Allah melakukan karya-Nya atas dasar kasih, demikian pula semestinya umat dalam menjalani hidup. Kasih Allah menjadikan umat beroleh pembaruan roh dan pikiran sehingga mereka memiliki hidup baru dalam terang. Selayaknya umat mengenakan manusia baru yang penuh kasih untuk menjalani hidup dengan sukacita. Menurut pada kehendak Allah dalam kebenaran dan kekudusan. Belajar hidup dalam Roh. Membaktikan diri menjadi persembahan yang hidup bagi Tuhan. Menghasilkan buah-buah rohani. Menggunakan waktu yang ada dengan bijaksana dan pandai bersyukur.

Menghidupi kesalehan hendaknya dilakukan dengan hati yang tulus. Bukan terpaksa, apalagi sekadar mencari keuntungan yang bersifat duniawi. Supaya tampak rohani dan dihormati, misalnya. Sebab, kesalehan kristiani yang sesungguhnya adalah bukti pembaruan hidup yang diterima karena iman di dalam Kristus. Sekaligus, ungkapan syukur kita atas kasih Allah yang telah lebih dulu dicurahkan dengan sempurna, tulus, dan tanpa pamrih.
-EBL/www.renunganharian.net


JIKA HIDUP SALEH MENJADI BEBAN MAKA IMAN DAN PERTOBATAN KITA PATUT DIPERTANYAKAN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media