LOYALITAS

Baca: MATIUS 8:5-13


Bacaan tahunan: Matius 12

Garis komando dalam dunia militer menuntut tindak ketaatan dari para prajurit kepada pemimpin mereka. Perintah atau keputusan yang telah dikeluarkan oleh sang pemimpin menjadi titah yang wajib mereka jalankan. Bantahan berarti pembangkangan. Bentuk pengingkaran terhadap janji yang pernah mereka ikrarkan untuk senantiasa patuh terhadap atasan mereka.

Kepatuhan seorang prajurit pada dasarnya berbicara tentang loyalitas yang terbentuk lantaran pembiasaan sikap yang selalu tunduk terhadap otoritas pemimpin yang berada di atasnya. Sikap semacam ini jugalah yang ditunjukkan oleh seorang perwira di Kapernaum ketika mengharapkan kesembuhan dari Yesus bagi hambanya (ay. 5-6). Ia yakin bahwa hanya dengan sepatah kata dari Yesus akan sanggup menyembuhkan sakit lumpuh yang diderita oleh hambanya (ay. 8).

Keyakinan perwira tersebut terbukti mendatangkan kesembuhan sebagaimana yang diharapkannya (ay. 13). Kesembuhan yang terjadi bertolak dari keyakinan besar dirinya akan kuasa Yesus (ay. 10). Keyakinan perwira itu merupakan satu bentuk pengakuan terhadap otoritas Yesus yang dianggap berada jauh di atasnya. Pengakuan ini, tentu saja, berangkat dari sikap yang tertanam dalam dirinya sebagai seorang prajurit (ay. 9).

Bagi seorang prajurit Kristus, loyalitas dalam menjalankan seluruh perintah-Nya merupakan harga mati. Seluruh hidupnya akan diabdikan untuk memenuhi janji yang pernah diikrarkannya sebagai laskar Kristus yang setia hingga helaan napas yang terakhir. Hanya dengan pertolongan-Nya membuat kita mampu setia dan taat kepada-Nya. --EML/www.renunganharian.net


LOYALITAS MENUNTUT SEORANG LASKAR KRISTUS UNTUK PATUH DAN SETIA DALAM MENJALANKAN SELURUH PERINTAH-NYA.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media