MELENYAPKAN KESOMBONGAN

Baca: AYUB 33:14-18


Bacaan tahunan: Yesaya 10-14

Suatu ketika, saat sedang berjalan, mendadak kaki kiri saya kehilangan kekuatan untuk menapak. Saya pun terjatuh dengan cukup keras. Setelah bersusah payah, saya pun dapat bangkit, lantas menuju kamar tidur untuk berbaring. Saya merasa melalui peristiwa itu, Tuhan sedang menegur saya agar bertobat. Sebelumnya, saya melakukan perbuatan yang mendukakan hati-Nya sambil berpikir, "Toh besok saya bisa meminta ampun." Saya mengerti akibat dosa pasti tidak baik. Hanya, saya tak menyangka akan mengalami peristiwa itu.

Allah membenci kesombongan. Karena kesombongan, salah satu pemimpin malaikat terpaksa dibuang dari hadapan-Nya. Ia pun tidak menghendaki umat-Nya melakukan hal yang sama. Terkadang, Allah berbicara dalam hati atau melalui peristiwa tertentu agar manusia berhenti dari kesombongannya. Dalam keheningan malam, Allah mengejutkan manusia dengan teguran demi teguran, agar manusia mengevaluasi hidupnya (ay. 16). Ia tak ingin manusia meneruskan perbuatan yang mendukakan hati-Nya. Sedini mungkin, kesombongan ingin dilenyapkan-Nya dari hati umat-Nya, sebelum berbuah tindakan.

Berbahagialah manusia yang ditegur oleh Tuhan dan yang merespons teguran itu dengan tepat (Ayb. 5:17). Ia sedang mendapat kesempatan untuk memperbaiki diri, sehingga ada harapan kehidupannya menjadi lebih baik. Adakah saat ini Allah hendak mengingatkan kita dengan perbuatan, pikiran, atau sikap hati yang mengandung benih kesombongan? Jika ya, mungkin Allah sedang menegur kita. Pastikan kita merespons hal itu dengan tepat! --GHJ/www.renunganharian.net


KESOMBONGAN TAKKAN PERNAH MENDAPAT TEMPAT DI HATI ALLAH.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media