Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: YOHANES 5:1-9
Bacaan tahunan: Imamat 16-18
"Sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku," keluh pria malang yang telah 38 tahun sakit itu. Tak ada informasi dia sakit apa, sudah berapa lama ia menunggu di tepi kolam Betesda, juga tak ada informasi apakah orang-orang yang mendahului dia terjun ke kolam mukjizat itu datang belakangan, atau justru lebih awal dari dia.
Namun, satu hal sangat jelas: Begitu air kolam berguncang, semua orang-yang sudah lama menunggu, maupun yang baru datang- berebut saling mendahului terjun ke kolam. Tak ingat untuk mendahulukan orang yang telah lebih dulu datang atau yang sakitnya lebih berat, tak ingat untuk mendahulukan anak-anak atau yang telah lanjut usia. Tak satu pun membantu orang yang telah terlalu lemah. Mereka hanya ingat dan hanya peduli pada diri sendiri.
Memang benar mereka punya kebutuhan mendesak, sembuh dari sakit. Namun, apakah kebutuhan yang mendesak bisa membenarkan ketakpedulian pada sesama yang juga punya kebutuhan mendesak?
Seandainya kita juga hadir di tepi kolam Betesda mengantar anggota keluarga yang sakit dan ikut menanti mukjizat di sana, apa kiranya yang akan kita lakukan ketika air kolam itu berguncang? Mendahulukan yang datang lebih dulu? Membantu penderita yang lebih parah terjun ke kolam supaya ia sembuh? Atau, tanpa hirau dan tanpa peduli pada siapa pun, kita gendong keluarga kita sendiri dan menceburkannya ke kolam mukjizat itu?
Sungguh tak mudah menjawab pertanyaan itu. Semoga Tuhan menolong kita menjawabnya dengan benar dan jujur.
-EE/www.renunganharian.net
APAKAH KEBUTUHAN YANG MENDESAK BISA MEMBENARKAN KETAKPEDULIAN PADA SESAMA YANG JUGA BERKEBUTUHAN MENDESAK?
Please sign-in/login using: