MEMPERMAINKAN ALLAH

Baca: 1 RAJA-RAJA 14:1-20


Bacaan tahunan: 2 Tawarikh 21-24

Abia, anak Yerobeam, jatuh sakit. Kondisi ini mengingatkan Yerobeam kepada Nabi Ahia. Dulu, Nabi Ahialah yang memberitahu Yerobeam bahwa dirinya akan menjadi raja. Karena itu, Yerobeam ingin mencari Nabi Ahia supaya ia dapat mengetahui kehendak Allah. Yerobeam pun mengutus istrinya menemui Nabi Ahia.

Yerobeam membutuhkan Allah. Namun, kondisi anaknya, juga ingatannya akan kuasa Allah tidak juga membuat hati Yerobeam terketuk untuk bertobat. Alih-alih takut kepada Allah, Yerobeam lebih takut jika perbuatannya diketahui orang Israel. Karena itu, ia menyuruh istrinya menyamar. Malang, rencana Yerobeam gagal. Nabi Ahia yang buta pun tak dapat dikelabui oleh penyamaran istri Yerobeam. Allah telah memberitahukan segala sesuatu tentang rencana Yerobeam kepada Ahia. Juga nubuatan berisi penghukuman yang harus disampaikannya kepada istri Yerobeam. Tidak hanya kehilangan anaknya, Yerobeam harus rela kerajaannya jatuh ke tangan orang lain. Bahkan, Israel pun ikut kena hukuman.

Tidak salah mencari pertolongan kepada Allah. Namun, jangan pernah mempermainkan Allah dengan mencari-Nya dalam kemunafikan: hanya mau berkat-Nya saja. Melakukannya hanya akan berbuahkan kehancuran, sebagaimana yang dialami Yerobeam. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan tindakan semacam itu juga membuat orang lain turut berdosa. Alangkah baiknya jika setiap momen yang Tuhan izinkan terjadi menjadi cambuk bagi kita untuk datang kepada Allah dalam pertobatan. Menyesali dosa, serta bertekad untuk selalu hidup dalam kehendak-Nya.
-EBL/www.renunganharian.net


PERTOBATAN MEMBAWA KITA KEPADA KASIH ALLAH. JANGAN MEMPERMAINKAN-NYA DENGAN BERLAKU MUNAFIK.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media