MENDEKAT

Baca: 2 TAWARIKH 20:1-30


Bacaan tahunan: 1 Tesalonika

Dari jendela ruangan di lantai 2, kita melihat pemandangan di sekeliling. Tampak rumah-rumah kecil, pohon-pohon kecil, mobil-mobil kecil. Kita turun, lalu berjalan ke luar. Kembali kita melihat pemandangan di sekeliling. Sekarang tampak rumah-rumah besar, pohon-pohon besar, mobil-mobil besar. Sebenarnya, ukuran rumah, mobil, dan pohon tidak berubah. Mereka tampak besar karena kita mendekat.

Yosafat, raja Yehuda, merasa takut (ay. 3a). Sebab baru saja didengarnya berita tentang rencana penyerbuan terhadap negerinya dari aliansi bani Moab, bani Amon, dan orang-orang Meunim. Ia melihat teramat kecil kekuatan dimilikinya, tidak seimbang dengan kekuatan lawan yang sebentar lagi menyerang. Namun kemudian, Yosafat menyerukan kepada rakyat Yehuda supaya tidak takut (ay. 20). Hatinya tenteram, sampai-sampai tercetus ide di dalam pikirannya untuk mengangkat para pemuji Tuhan (ay. 21). Sungguh suatu perubahan yang mencolok. Berbeda 180 derajat sikapnya dari sebelumnya. Alasannya tidak lain karena Yosafat telah berjalan mendekat kepada Tuhan. Ia berdoa, pula mengumumkan puasa kepada seluruh rakyat Yehuda (ay. 3b-12). Detik itu terbukalah matanya, lalu ia melihat teramat besar kekuatan dimilikinya oleh karena penyertaan Tuhan.

Pencobaan tidak melebihi kekuatan manusia (lih. 1Kor. 10:13). Persoalan tidak seharusnya menimbulkan kecemasan, ketakutan, dan kegelisahan. Namun, jika perasaan negatif tersebut kerap kita rasakan, sangat mungkin jarak antara kita dengan Tuhan terlalu jauh. Mari sekarang kita berjalan mendekat kepada Tuhan. Hampiri Dia di dalam doa! Buktikan, segera segala perasaan negatif akan lenyap. Sebab kita tersadar teramat besar kekuatan kita miliki oleh karena penyertaan Tuhan.
-LIN/www.renunganharian.net


TAKKAN KITA BERANGGAPAN DIRI SENDIRI TIDAK MEMILIKI CUKUP KEKUATAN APABILA KITA SUDAH BERJALAN MENDEKAT KEPADA TUHAN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media