Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: Amsal 14:14-35
Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia. (Amsal 14:31)
Bacaan tahunan: Yohanes 1-3
Peraturan Daerah tentang Kesetaraan dan Pemberdayaan Difabel (2013) di Wonogiri, Jawa Tengah, menarik untuk dicermati. Menurut peraturan tersebut, orang yang terbukti menghina kaum difabel dapat dikenai denda sebesar 50 juta rupiah. Banyak pihak memberi apresiasi tinggi atas kebijakan ini. Diharapkan, hal itu berdampak positif dan menyadarkan orang untuk lebih menghargai kaum difabel.
Dalam perikop bacaan hari ini, sikap menghina dan menindas sesama diulang hingga dua kali (ay. 21, 31). Menunjukkan betapa rawannya umat Tuhan untuk bersikap tidak benar kepada sesama, terutama kepada orang yang lemah atau tidak sempurna secara fisik (difabel). Sikap menghina bisa berarti merendahkan, memandang rendah atau hina, menganggap tidak penting. Sebagaimana dinyatakan oleh Tuhan Yesus, sikap kita terhadap orang-orang seperti mereka memancarkan sikap kita terhadap Tuhan (Mat 25:40).
Tindakan menghina atau menindas orang lemah adalah penghinaan terhadap Sang Pencipta. Di sekitar kita, tidak sedikit orang hidup dalam kelemahan, miskin secara materi, atau tidak sempurna secara fisik (difabel). Sementara itu, tidak sedikit pula orang yang memperlakukan mereka dengan cara yang tidak patut, merendahkan, bahkan menghina dan menyepelekan. Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita memancarkan kasih Tuhan dengan mengasihi sesama, khususnya mereka yang lemah? Kiranya kasih-Nya memotivasi kita untuk memperlakukan sesama dengan benar, bukan karena takut hukuman atau denda. --Samuel Yudi Susanto /Renungan Harian
CARA KITA MEMPERLAKUKAN MANUSIA MENUNJUKKAN SIKAP KITA KEPADA TUHAN.
Please sign-in/login using: