Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: YOHANES 17:20-26
Bacaan tahunan: Matius 7-8
Kewajiban seorang prajurit adalah langsung menaati perintah atasannya, bahkan tanpa ragu dan tanpa bertanya. Ketika diperintah untuk "maju jalan", tidak ada yang bertanya terlebih dahulu, "Kenapa saya harus maju jalan?" atau, "Apa yang akan saya alami kalau saya maju jalan?" Seorang prajurit dilatih untuk menaati perintah atasannya dengan ketaatan penuh. Bagaimana dengan umat Tuhan saat mengetahui perintah Tuhan? Langsung taat atau penuh pertimbangan dan pertanyaan sebelum melakukannya?
Yohanes mencatat doa Tuhan Yesus. Salah satu bagian dari doa ini adalah sebuah harapan yang berbentuk perintah, "... supaya mereka semua menjadi satu." Sama seperti Sang Bapa satu dengan diri-Nya. "Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau." Perintah ini harusnya dituruti oleh seluruh orang percaya dengan taat, bahkan tanpa bertanya, "Kenapa kami harus bersatu?" Kesatuan orang percaya sebagai Tubuh Kristus memang harus diupayakan. Silih asah, silih asuh, silih asih. Saling membangun, menopang, menghormati, dan menghargai sebagai anggota Tubuh Kristus harus diupayakan bersama oleh setiap orang percaya. Kesatuan ini mempunyai tujuan dan maksud, supaya "dunia percaya". Rupanya, kesatuan sebagai Tubuh Kristus bermakna untuk kesaksian kepada dunia. Bagaimana dunia bisa menjadi percaya bila orang percaya saling ribut, tidak rukun, saling sikut, saling merasa paling benar, dan saling menjatuhkan?
Kesatuan sebagai orang percaya adalah perintah yang harus ditaati dan dilakukan oleh seluruh orang percaya, bahkan tanpa mempertanyakan alasannya. Kesatuan sebagai Tubuh Kristus yang harusnya tidak terpecah-pecah karena kesadaran bersama bahwa Kristus adalah Kepala dari kita semua.
-AAS/www.renunganharian.net
MENJADI SATU HARUSNYA BUKAN SEKADAR SLOGAN, TETAPI DIWUJUDKAN DALAM TINDAKAN MENJADI SESAMA
Please sign-in/login using: