MENJAUHKAN KECURANGAN

Baca: AMOS 8:4-8


Bacaan tahunan: 2 Tawarikh 28-31

Saya terkejut ketika hendak mengambil sepeda motor sewaan yang sudah saya pesan sebelumnya. Si penyewa meminta harga dua kali lipat karena saya menyewa sampai hari berganti. Rupanya ada perbedaan dalam mengartikan tarif sewa satu hari, yang saya pahami sebagai 24 jam. Meski agak kecewa, saya tetap membayar karena kami tetap memerlukan sepeda motor itu. Namun, kejadian itu membuat saya akan berpikir dua kali ketika harus menjalin transaksi dengan orang yang sama karena saya merasa dicurangi dalam transaksi tersebut.

Hari itu, Allah memperlihatkan kepada Amos akan perilaku bangsa pilihan Allah yang menyimpang dari kebenaran. Mereka berbuat kecurangan dalam transaksi bisnis dengan menjual bahan makanan dengan mengurangi isinya, juga tidak jujur dalam pengukuran neraca. Dalam kedegilan hati, mereka mengambil keuntungan dari kerugian yang dialami oleh orang yang lemah (ay. 6), yang menyulut murka Allah, sebagai Pribadi yang tidak melupakan kecurangan yang mereka perbuat atas sesama mereka itu (ay. 7).

Dalam bisnis, kepercayaan adalah perkara yang sangat penting. Ketika kepercayaan itu sampai ternoda maka akan sangat sukar untuk mendapatkannya kembali. Namun sebaliknya, ketika kepercayaan sudah diperoleh maka akan ada banyak hal baik dapat terjadi. Kuncinya adalah menyadari bahwa dalam transaksi bisnis yang kita perbuat, Allah tak hanya melihat, tetapi juga siap memperhitungkan apa yang terjadi di sana, baik untuk kejujuran maupun kecurangan yang sekiranya Ia dapati dalam hidup kita.
-GHJ/www.renunganharian.net


KECURANGAN TAKKAN PERNAH MENDATANGKAN BERKAT ATAS PEKERJAAN KITA


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media