NILAI SEBUAH DOA

Baca: 1 SAMUEL 2:1-10


Bacaan tahunan: Lukas 23-24

"Hatiku bergembira karena Tuhan," demikian nyanyian Hana. Hana bergembira karena mengalami pertolongan Allah. Pengalamannya sungguh menunjukkan betapa doa memiliki kuasa yang besar. Dalam Perjanjian Lama pun kerap ditunjukkan bagaimana orang-orang yang dalam kesesakan, mereka lari kepada Allah dalam doa. Melalui doa, mereka mengutarakan pengalaman hidupnya kepada Allah. Itulah sesungguhnya nilai doa yang sejati, berkaitan langsung dengan situasi nyata yang dihadapi manusia.

Hana menyampaikan doanya dalam kesunyian hati. Saking sunyinya, mulutnya tak mampu lagi berucap, hatinyalah yang berkata-kata. Doa hati inilah yang nyatanya memiliki kekuatan yang besar. Tak jarang kita menjumpai orang-orang yang berdoa dengan kata-kata yang panjang dan indah, tetapi tanpa hati yang terarah kepada Allah. Ada pula yang merasa kecewa karena doa yang belum terjawab. Kita lupa bahwa ketika kita boleh berbicara kepada Allah itu pun adalah suatu anugerah. Oleh sebab itu, doa menjadi bernilai bukan karena panjangnya atau indahnya kata-kata yang terucap atau bukan dinilai dari berapa banyaknya doa yang terkabul. Doa menjadi bernilai tatkala kita menjadikannya sebagai kesempatan mengutarakan isi hati kepada Allah.

Apakah kita meragukan kuasa doa hanya karena doa yang belum terjawab? Apakah hati kita merasa kering sehingga kita sulit untuk berdoa? Apakah kejenuhan melanda hati kita? Jika ya, mengapa kita tidak membawa semua keraguan, kekeringan, dan kejenuhan hati kita kepada-Nya? Seperti Hana yang datang dalam kesunyian hati, di situlah ia menemukan kuasa Allah.
-SYS/www.renunganharian.net


DOA MENJADI BERNILAI KETIKA KITA MENJADIKANNYA KESEMPATAN UNTUK MENGUTARAKAN ISI HATI KITA YANG JUJUR


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media