MERENUNGKAN FIRMAN

Baca: MAZMUR 1


Bacaan tahunan: Lukas 21-22

Seorang remaja tertarik membandingkan pengkhotbah yang satu dengan lainnya. Ia menemukan bahwa ada pengkhotbah yang tak pernah kehabisan ide khotbahnya, tetapi pengkhotbah lainnya tidak demikian. Ia pun bertanya kepada ayahnya, seorang pendeta, "Pengkhotbah bisa kehabisan ide kalau sering khotbah. Bagaimana supaya tidak kehabisan ide?" Ayahnya hanya merespons pendek, "Bagai tikus mati kelaparan di lumbung yang penuh padi." Maksud sang ayah, Alkitab ibarat lumbung yang padinya melimpah. Jadi bila ada yang kehabisan ide, patut dipertanyakan mengapa dia tidak mampu memanfaatkan sumber yang melimpah itu.

Hidup berbuah adalah hasil perenungan Taurat Tuhan siang dan malam, juga berperilaku menjauhi kejahatan. Pemazmur menyatakan bahwa insan yang melakukan kedua hal ini sebagai berbahagia (ay. 1-2). Orang demikian ibarat pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang berbuah pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya (ay. 3). Menyegarkan, tidak pernah kekeringan. Jadi, kunci memperoleh berkat dari firman Tuhan adalah dengan merenungkan dan menghidupinya. Maka, inspirasi kehidupan pun akan mengalir deras.

Di era digital sekarang ini, kita bebas membaca Alkitab maupun membahasnya secara terbuka melalui berbagai media. Kita sama sekali tidak sulit memperoleh bahan berkualitas yang menjelaskan maksud ayat atau bagian-bagian Alkitab. Masa sekarang merupakan kesempatan terbaik untuk menggali Alkitab dan merenungkannya. Sayang sekali bila kesempatan ini tidak dapat kita manfaatkan sebaik-baiknya.
-HEM/www.renunganharian.net


KEJARLAH KEBAHAGIAAN DAN HASILKAN BUAH LEBAT DENGAN MENJAUHI KEJAHATAN DAN MERENUNGKAN FIRMAN TUHAN SIANG DAN MALAM


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media