SEPERTI ZAMAN NUH

Baca: MATIUS 24:36-44


Bacaan tahunan: Maleakhi

Kedatangan Kristus yang kedua kalinya memang ditandai dengan peristiwa-peristiwa besar seperti peperangan antarbangsa, kelaparan, wabah, gempa bumi, meningkatnya penentangan terhadap orang-orang percaya, adanya pemurtadan, serta hadirnya nabi palsu dan penyesat. Juga ditandai dengan berbagai kengerian. Namun, di sisi lain Yesus juga mengingatkan bahwa kedatangan-Nya terjadi pada saat yang sangat biasa.

Persis seperti yang terjadi pada zaman Nuh. Semua orang menjalani hidup yang biasa, dengan "makan dan minum, kawin dan mengawinkan". Namun, Nuh menjalani hidup yang benar dan bergaul dengan Allah (Kej. 6:9), serta menjadi pemberita kebenaran (2Ptr. 2:5). Sedangkan orang-orang lain menjalani hidup yang penuh dengan kerusakan dan kekerasan (Kej. 6:11-13). Perbedaan pun terlihat jelas ketika penghakiman dijatuhkan. Nuh dan keluarganya masuk ke dalam bahtera, dan sebagai hasilnya, mereka terhindar dari peristiwa air bah. Sementara yang lainnya mengira hidup akan terus berjalan, tetapi tiba-tiba berakhir dalam kebinasaan.

Kita juga sedang menjalani hidup yang biasa di masa kini. Membangun keluarga dan bisnis, serta melakukan berbagai upaya untuk beroleh banyak hal dalam hidup. Pertanyaannya, apakah kita menjalaninya selaras dengan firman Tuhan? Atau hanya berdasarkan kesenangan sendiri? Apakah patokan kita adalah perintah dan ketetapan Tuhan, atau nilai-nilai dunia? Di tengah dunia yang sibuk, kiranya kita tetap hidup bergaul dengan Allah, mendengarkan dan menaati firman-Nya, serta mengalami kemurahan-Nya. Dengan demikian, kita siap untuk menyambut kedatangan Kristus, kapan saja.
-HT/www.renunganharian.net


MENJALANI HIDUP SELARAS DENGAN FIRMAN TUHAN, ITULAH YANG MENJADIKAN HIDUP KITA YANG BIASA MENJADI LUAR BIASA


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media