AIR UNTUK KEHIDUPAN

Baca: 2 RAJA-RAJA 2:19-22


Bacaan tahunan: Hakim-hakim 10-12

Kota Yerikho merupakan sebuah dataran luas yang ditumbuhi banyak pohon kurma (Ul. 34:3). Sayangnya, letak kota yang baik itu tidak didukung oleh tersedianya air yang baik. Sebaliknya, airnya jelek dan menyebabkan kematian serta ketidaksuburan. Ketika warga kota melaporkan hal itu kepada Elisa, sang nabi pun melemparkan semangkuk garam ke mata air itu, lalu air itu menjadi baik sehingga bermanfaat untuk kesejahteraan warganya.

Air merupakan kebutuhan vital manusia. Sayangnya, banyak faktor yang menyebabkan air tercemar lalu membahayakan penggunanya, termasuk manusia. Ironisnya, manusia sendirilah yang sering kali menjadi penyebab utamanya, yaitu melalui perilaku egois nan serakah, serta tidak memikirkan akibat jangka panjang. Air yang tercemar tentunya mengancam kehidupan. Maka, tindakan pemulihan air yang dilakukan oleh Elisa ini adalah proklamasi dukungannya terhadap kehidupan yang lebih baik.

Tindakan Elisa ini adalah sebuah mukjizat, sesuai yang difirmankan Tuhan (ay. 21). Ini menunjukkan bahwa Tuhan sungguh berkuasa, serta sanggup mengubah segala sesuatu. Dia dapat mengubah situasi yang buruk menjadi baik. Yang mandul menjadi subur. Yang tandus menjadi produktif. Maka sebagai anak-anak-Nya, segala perilaku kita juga hendaknya menunjukkan dukungan terhadap tindakan-tindakan yang membawa perubahan ke arah yang semakin baik. Kita hendaknya turut meningkatkan kualitas kehidupan di sekeliling kita, termasuk dalam menjaga serta memanfaatkan air secara baik dan bijaksana. Dengan demikian, kehadiran kita akan mendatangkan kebaikan dan kesejahteraan di dalam dunia ini.
-HT/www.renunganharian.net


KEHADIRAN YANG MEMBAWA KEBAIKAN DAN KESEJAHTERAAN, SALAH SATU KERINDUAN KITA SEBAGAI ANAK-ANAK TUHAN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media