Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: HAKIM-HAKIM 11:29-40
Bacaan tahunan: Hakim-hakim 8-9
Nazar atau janji yang sudah diucapkan memiliki kekuatan yang mengikat. Yefta mengucapkan nazarnya kepada Tuhan saat menghadapi peperangan dengan bangsa Amon. Ia bernazar akan menyerahkan siapa saja yang keluar dari rumahnya kepada Tuhan jika Tuhan memberinya kemenangan atas Amon. Saat ia pulang dari peperangan, ia melihat anak perempuannya keluar dari pintu rumah, menyambutnya sambil menari-nari! Teringat nazar yang telah diucapkannya, Yefta harus menyerahkan anak perempuannya sebagai kurban bakaran Tuhan.
Nazar dan janji adalah masalah serius di hadapan Tuhan. Bolehkah sebuah nazar dibatalkan? Dalam kitab Imamat, Tuhan memberikan sebuah peraturan tentang seorang yang bernazar. Jika seseorang membatalkan nazarnya maka Tuhan memberikan sebuah peraturan untuk pengganti nazar itu yang nilainya ditetapkan oleh Tuhan. Tuhan menetapkan peraturan tentang nazar untuk memberikan jalan keluar bila seseorang salah bernazar, sekaligus mendidik bangsa Israel agar tidak sembarangan bernazar atau membuat nazar yang tidak dilaksanakan.
Setiap janji yang terucap ibarat sebuah surat utang. Nazar atau janji apakah yang pernah kita ucapkan kepada Tuhan dan sesama? Apakah kita telah memenuhi nazar kita? Ketika kita berkata bahwa kita adalah orang yang menghormati Tuhan maka kita akan selalu memenuhi setiap nazar yang kita ucapkan.
-SYS/www.renunganharian.net
BERNAZAR ADALAH MASALAH SERIUS DI HADAPAN TUHAN. KARENA ITU, PENUHILAH SETIAP NAZAR YANG TELAH KITA UCAPKAN.
Please sign-in/login using: