ATAS NAMA KEADILAN

Baca: KELUARAN 2:11–15


Bacaan tahunan: Rut 1–4

Seorang pemuda melihat adiknya pulang dengan kondisi babak belur. "Aku dikeroyok!" kata adiknya. Pemuda itu pun segera mengejar anak-anak yang memukuli adiknya, kemudian menghajar mereka habis-habisan. "Ini demi keadilan!" katanya.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pun kerap bersikap seperti pemuda di atas. Mengatasnamakan keadilan, kita bersikap reaktif terhadap segala sesuatu yang tidak kita sukai menggunakan cara dan pemikiran kita sendiri. Musa pun pernah bertindak demikian. Melihat orang Mesir memukul orang Ibrani, yang adalah kawan sebangsanya, atas nama keadilan, Musa langsung membunuhnya. Faktanya, formula keadilan versi manusia itu terbatas. Keesokan harinya, melihat dua orang Ibrani berkelahi, Musa tidak tahu siapa yang harus dibelanya. Tidak dapat Musa, atas nama keadilan, membunuh orang yang memukul temannya, karena ia juga adalah orang Ibrani. Beruntung, dalam usahanya menegakkan keadilan, Musa dengan rendah hati memberi dirinya dididik oleh Allah. Alih-alih bersikap reaktif, Musa akhirnya menjadi seorang yang berhati lembut, melebihi setiap manusia di muka bumi ini (Bil. 12:3).

Alih-alih menuntut balas dengan mengatasnamakan keadilan, kita diminta menyerahkan perkara kepada Allah (Rm. 12:19). Alih-alih mendendam, kita diminta untuk mengampuni sesama (Mrk. 11:25). Alih-alih membenci, kita diminta untuk mengasihi dan mendoakan orang-orang yang memusuhi kita (Mat. 5:44). Tidak adil? Tampaknya benar. Namun, adilkah kita yang adalah manusia berdosa dan layak untuk dihukum, menerima keselamatan dari Allah dengan cuma-cuma? Apabila kita hendak bertindak atas nama keadilan, maka bertindaklah seturut kata firman Tuhan yang adalah Hakim Yang Adil!
-LIN/www.renunganharian.net


FIRMAN TUHAN ADALAH PEDOMAN YANG TEPAT BAGI SETIAP ORANG YANG MAU BERTINDAK ATAS NAMA KEADILAN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media