BEKAL YANG TEPAT

Baca: MATIUS 6:19-24


Bacaan tahunan: Hakim-hakim 6-7

Ketika melihat seseorang membawa tas punggung besar berisi tenda, sleeping bag, matras, tali, senter, dan jaket, kita dapat menebak bahwa ia hendak mendaki gunung. Ketika melihat seseorang membawa cangkul dan sabit, kita dapat menebak bahwa ia hendak bertani atau berkebun. Ya, cukup dengan melihat bekal yang dibawa, kita dapat mengetahui tujuan seseorang.

Siapakah kita? Kita adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus (Gal. 3:26). Untuk apa kita diciptakan? Melakukan kehendak Tuhan dan memuliakan nama-Nya (1Kor. 6:20). Atas dasar pengertian inilah, tanpa membedakan latar belakang pendidikan, pekerjaan, dan tingkat ekonomi, setiap orang percaya memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan hidupnya pada kehendak dan kemuliaan Tuhan. Dengan demikian, apakah bekal yang perlu kita persiapkan?

Kristus memperingatkan para murid supaya mengumpulkan harta di surga dan melarang mereka mengumpulkan harta di bumi. Ia tidak sedang bermaksud untuk merampas harta kekayaan para murid. Ia memberi arahan supaya para murid memilih dengan benar harta yang layak diupayakan sebagai bekal yang tepat. Harta duniawi (uang, emas, rumah megah, mobil mewah, jabatan, kekuasaan, dll.) memang dapat dipergunakan sebagai sarana dan alat, tetapi tidak sanggup menyelamatkan. Harta duniawi tidak memenuhi standar untuk menjadi bekal menuju hidup kekal karena sifatnya mudah dirusakkan ngengat dan karat. Karena itu, jika ingin jerih lelah kita tidak menjadi sia-sia, kumpulkanlah harta surgawi yang bernilai kekal.
-EBL/www.renunganharian.net


HATI MENGIKUTI HARTA, DUNIAWI ATAU SURGAWI? PILIHAN KITA MENUNJUKKAN KETERPAUTAN HATI KITA.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media