BUAH IMAN

Baca: Yeremia 24:1-10


Bacaan tahunan: Keluaran 20-22

Ketika saya berkata api itu panas, Anda pasti memercayainya. Mengapa? Sebab Anda mampu membuktikannya melalui pancaindra Anda. Itu fakta. Namun bila saya mengatakan Presiden Indonesia periode mendatang adalah A; saya kira Anda belum tentu sependapat dengan saya. Ya, karena itu hanyalah opini saya saja. Faktanya bisa sangat berbeda.

Memercayai hal yang jauh di depan terkadang terasa begitu sulit. Fakta dan keadaan yang nampak oleh pancaindra kita, itulah yang biasanya mendominasi keputusan-keputusan yang akhirnya kita ambil. Demikian juga dalam ayat bacaan di atas. Secara logika, mana mungkin pembuangan adalah pilihan yang terbaik? Apakah Tuhan benar-benar menubuatkan demikian? Bukankah orang buangan normalnya dianggap warga kelas dua yang tak berharga, layak dijadikan budak, mendapat perlakuan seenaknya, dan sebagainya? Menurut logika, melarikan diri ke Mesir tentu lebih bisa diterima. Bagaimana tidak, menurut catatan sejarah, Mesir juga bangsa yang kuat saat itu.

Memercayai Tuhan terkadang memang terasa sangat sulit. Terlebih bila kita tengah berada di titik nadir. Meski demikian, rancangan Tuhan pastilah yang terbaik. Kita dapat menemukan fakta bahwa meski dalam pembuangan, Tuhan tetap memelihara umat-Nya. Misal dalam kisah Daniel dan Ester. Demikian pula Anda dan saya. Apa pun kenyataan di depan Anda, percayalah, penyertaan-Nya sempurna! Asal kita tetap percaya sampai akhir, pasti buah iman dan kesabaran kita itu akan matang. Saya percaya, Anda dan saya akan mengalami kemurahan Tuhan yang luar biasa. --EL/www.renunganharian.net


HIDUP DALAM RENCANA ALLAH ARTINYA KITA MENYERAHKAN SEGENAP KEPUTUSAN KITA AGAR SESUAI DENGAN KEHENDAK ALLAH.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media