BUKTI ATAS IMAN

Baca: BILANGAN 21:4-9


Bacaan tahunan: Hakim-hakim 1-2

Untuk dapat memercayai suatu hal, manusia selalu meminta bukti terlebih dahulu. Tanpa adanya bukti maka kita akan meragukan hal tersebut. Terlebih bila bukti yang diharapkan tidak kunjung diterima maka bukan hanya memunculkan keragu-raguan, tetapi juga kekecewaan yang menumbuhkan antipati.

Bangsa Israel meragukan janji Allah setelah sekian lama berjalan di padang gurun dan tidak kunjung sampai di tempat tujuan. Begitu kecewanya, mereka membandingkan perjalanan itu dengan kehidupan di Mesir, seakan menganggap bahwa janji itu palsu. Mereka menuntut bukti sesegera mungkin atas janji Allah. Atas sikap mereka, Allah memberikan hukuman dengan mengirimkan ular tedung hingga mereka bertobat. Menariknya, Allah juga menggunakan wujud ular untuk menyembuhkan mereka. Allah hendak mengajarkan bahwa apa yang mereka hadapi itu adalah bukti atas janji-Nya. Sebagaimana mereka ketakutan ketika menghadapi ular dan Allah menyuruh mereka menghadap ular tembaga untuk mendapat kesembuhan, seperti itulah perjalanan di padang gurun. Allah mengajak mereka untuk menghadapi padang gurun itu, sebab perjalanan mereka itu adalah bukti atas janji-Nya.

Dalam hidup beriman, tidak jarang kita menuntut bukti penyertaan Allah, semisal ketika mempunyai suatu pengharapan. Marilah kita belajar untuk selalu menyadari bahwa pertama-tama, hidup yang kita jalani adalah berkat dari Allah. Maka bangunlah selalu pengharapan kepada Allah, tanpa melupakan semua berkat yang telah Allah berikan.
-ZDP/www.renunganharian.net


BANGUNLAH PENGHARAPAN KEPADA ALLAH TANPA MELUPAKAN SEMUA BERKAT YANG TELAH DIA BERIKAN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media