BUNYI ALARM

Baca: 1 TESALONIKA 5:1–11


Bacaan tahunan: Kejadian 16-18

Mendengar bunyi alarm di pagi hari adalah hal yang dibenci sebagian anak. Mengapa? Karena mereka harus segera bangun. Jika tidak, banyak akibat buruk siap menyambut. Tergesa-gesa dalam bersiap ke sekolah, mendapat omelan orang tua, terlambat ke sekolah sampai mendapat hukuman guru. Karena itu, sekalipun menyebalkan, bunyi alarm harus segera ditanggapi. Bukan dimatikan untuk kemudian melanjutkan tidur lagi.

Tuhan berharap hamba-hamba-Nya siap sedia kapan pun Dia datang. Untuk itulah Tuhan membunyikan alarm-Nya melalui firman, supaya kita terjaga. Dengan demikian, berita kebenaran firman mestinya menggugah kita untuk memiliki iman yang hidup, menolak ketidakbenaran dan memiliki hati yang siap melayani. Ini sangat penting mengingat kedatangan-Nya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kita harus waspada, alih-alih menjadi lengah dengan merasa aman. Apalagi bersikap acuh tak acuh, tidak peduli dengan peringatan yang sudah Tuhan berikan. Jangan sampai waktu kedatangan-Nya menjadi saat yang tidak kita sangkakan, di mana kita berada dalam kondisi tidak siaga menyambut kedatangan-Nya.

Apakah kita masih "bermalas-malasan" dan memilih "melanjutkan tidur" alih-alih segera terjaga? Sadarilah bahwa tanggung jawab kita sebagai anak-anak-Nya adalah selalu siap dan taat secara rohani! Menjadikan Tuhan sebagai harta terbesar kita, serta menyatakannya dengan senantiasa terikat erat dengan-Nya. Pun menjadikan kedatangan-Nya sebagai satu-satunya kerinduan serta pengharapan kita. Karena itu, teruslah terjaga!
-EBL/www.renunganharian.net


FIRMAN TUHAN SEPERTI ALARM YANG MEMBANGUNKAN KITA DARI TIDUR. TERJAGALAH OLEHNYA, SUPAYA KITA JANGAN BINASA.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media