Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: Kejadian 40:1-23
Tetapi, ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukkanlah terima kasihmu kepadaku dengan menceritakan hal ihwalku kepada Firaun dan tolonglah keluarkan aku dari rumah ini. (Kejadian 40:14)
Bacaan tahunan: : Roma 11-13
Ketika kita diizinkan Tuhan mengalami penangguhan dalam meraih apa yang kita harapkan, di situlah Tuhan sedang menguji pengharapan kita. Kepada siapakah kita berharap? Tuhan atau manusia? Kisah Yusuf dalam penjara menunjukkan contoh penangguhan harapan ini.
Tampaknya Yusuf sudah tidak betah dengan penjara atau penderitaan yang ia alami. Ketika ia menolong mengartikan mimpi juru minuman raja, harapan akan sebuah kebebasan muncul di hatinya. Sempat terlintas di pikirannya bahwa mungkin melalui juru minuman ini ia akan mendapatkan kebebasan. Ia pun sangat berharap juru minuman itu akan menolongnya (ay. 14, 15). Tetapi, Tuhan punya rencana lain. Tuhan tidak ingin Yusuf berharap kepada manusia. Juru minuman itu malah melupakan Yusuf (ay. 23)! Melalui penangguhan, Tuhan melatih Yusuf supaya ia hanya meletakkan pengharapan itu kepada Tuhan, dan bukan kepada manusia.
Bukankah acap kali kita kurang sabar saat menantikan jawaban Tuhan dan pengharapan kita pun mulai bergeser? Kita mulai berharap kepada orang di sekitar kita, yang kita anggap mampu memberikan jawaban atas pergumulan doa kita. Tuhan jelas tidak menghendaki umat-Nya bergeser pengharapannya kepada manusia dan hatinya menjauh dari-Nya (Yer. 17:5). Karena itu, jika Tuhan menunda atau menangguhkan doa dan harapan kita, hal itu dilakukan-Nya agar kita belajar hanya menantikan pertolongan-Nya. Jawaban terbaik akan kita temukan ketika kita tetap berada di dalam rencana dan waktu-Nya.—SYS
PENANGGUHAN-PENANGGUHAN TERJADI SUPAYA KITABELAJAR BERHARAP HANYA KEPADA TUHAN
Please sign-in/login using: