KEBEBASAN SEJATI

Baca: YOHANES 8:31-38


Bacaan tahunan: Hakim-hakim 6-7

Ada dua ekstrem pengertian kebebasan di dunia ini, yaitu ekstrem pertama, manusia bisa sebebas-bebasnya, dan ekstrem kedua, manusia itu tidak mungkin bebas. Apakah benar pengertian seperti ini? Kebebasan menurut Alkitab adalah bukan bebas sebebas-bebasnya melakukan segala sesuatu, tetapi manusia diberi kemampuan memilih yang benar.

Hal tentang kebebasan ini disalah mengerti oleh orang-orang Yahudi pada jaman itu (ay. 33). Orang-orang Yahudi mengartikan perkataan Yesus (ay. 31-32) secara harfiah, yaitu mereka lepas dari perbudakan dan penjajahan orang Romawi. Mereka dengan sombong mengatakan bahwa mereka tidak pernah menjadi hamba siapa pun karena mereka adalah keturunan Abraham. Namun, Yesus mengatakan kepada orang-orang Yahudi bahwa setiap orang yang berbuat dosa, mereka berada dalam perbudakan, meskipun terlepas dari penjajahan bangsa lain.

Yesus mengatakan bahwa firman Tuhan membebaskan (ay. 31-32). Bagaimana dengan kita? Apakah kita mau merespons apa yang dikatakan Tuhan Yesus untuk tinggal di dalam firman-Nya? Apa pilihan yang kita ambil setiap hari sesuai dengan firman-Nya? Hanya dengan tinggal di dalam firman-Nya kita memperoleh kebebasan sejati itu. Hanya dengan merenungkan firman-Nya kita dimampukan membuat pilihan yang benar. Dengan anugerah-Nya kita dimampukan untuk melakukan dan hidup seturut dengan firman Tuhan.
-TRI/www.renunganharian.net


KEBEBASAN SEJATI ITU TIDAK PERNAH BERTENTANGAN DENGAN FIRMAN TUHAN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media