KEMATIAN NABI HANANYA

Baca: YEREMIA 28


Bacaan tahunan: Yesaya 42-44

Sekilas perkataan nubuat yang disampaikan oleh Nabi Hananya berisi hal-hal yang baik mengenai masa depan umat Allah, yang sedang ada dalam pembuangan di Babel. Penderitaan akan berakhir, segala perkakas Bait Allah akan dibawa pulang, dan kembalinya orang-orang dari masa pembuangan (ay. 2-4), tentu menjadi berita yang ingin mereka dengar. Namun, siapa sangka bahwa perkataan "demi nama Allah" itu ternyata palsu karena Allah tidak berfirman kepada Hananya.

Nabi Yeremia mengungkapkan semua itu, dengan menyebut bahwa Tuhan tidak mengutus Hananya untuk bernubuat seperti itu. Sebaliknya, perkataan Hananya, sekali pun terdengar baik dan memberi harapan, tetapi sejatinya berisi dusta. Sebagai seorang nabi, Hananya seharusnya tidak sembrono karena ia dipanggil hanya untuk menyatakan sabda Allah kepada umat-Nya. Akibat dari kesembronoannya itu, Hananya harus menanggung hukuman karena telah membuat bangsa Israel percaya kepada dusta, yakni kematian pada tahun yang sama seperti perkataan yang disampaikan oleh Yeremia (ay. 16-17).

Mungkin hukuman Allah terhadap Hananya terlihat sangat keras, tetapi itulah bukti ketegasan Allah terhadap manusia yang berani "menyebut nama Allah" untuk kepentingan pribadi atau alasan lain, yang menyimpang dari kebenaran. Mungkin saat ini hukuman yang dialami Hananya tidak lagi berulang, tetapi bukan berarti mereka yang ditugaskan "atas nama Tuhan" untuk menyampaikan firman-Nya (baca: berkhotbah) dapat bersikap sembrono karena Allah tetap akan membuat perhitungan. Berhati-hatilah!
-GHJ/www.renunganharian.net


ALLAH TIDAK PERNAH MENOLERANSI PENYALAHGUNAAN NAMA-NYA DENGAN ALASAN APA PUN!


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media