UMAT YANG ISTIMEWA

Baca: YEHEZKIEL 36:16-32


Bacaan tahunan: Yesaya 36-41

Menjadi orang yang dianggap istimewa oleh orang lain tentunya merupakan suatu kesukacitaan tersendiri. Hal itu menandakan kalau keberadaan kita diterima dengan sangat baik oleh orang lain. Namun, patut disadari bahwa hal tersebut haruslah dibarengi dengan kesediaan untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik, bukan justru menjadi jemawa dan lupa diri.

Bangsa Israel harus menjalani hidup dalam pembuangan sebagai hukuman Allah karena sikap mereka yang tidak mencerminkan sebagai bangsa yang diistimewakan oleh-Nya. Meski begitu, hukuman tersebut tidak lantas membuat Allah meninggalkan mereka. Bagi-Nya, umat-Nya tetaplah istimewa. Oleh sebab itu, Allah akan menolong mereka, bahkan mengambil dan mengumpulkan serta membawa mereka kembali ke negerinya. Sikap Allah ini menunjukkan 3 hal. Pertama, Allah sangat menyayangi umat-Nya hingga berkenan turun langsung untuk mengambil dan menyelamatkan mereka. Kedua, dalam karya penyelamatan-Nya, Allah sendiri akan menjaga umat-Nya dengan membuat mereka hidup di jalan-Nya melalui hati dan roh yang baru di dalam batin mereka. Ketiga, kedua hal di atas sekaligus merupakan panggilan kepada umat-Nya untuk menjalani hidup di dalam keistimewaan mereka, yakni sebagai umat Allah.

Jika diistimewakan oleh orang lain mendatangkan sukacita maka semestinya kita lebih bersukacita apabila Allah sendiri memandang kita istimewa. Maka dari itu, sebagaimana Allah sangat menyayangi umat-Nya, hendaknya kita pun menjalani hidup bersama-Nya dengan sungguh-sungguh menjalani hidup sebagai umat yang diistimewakan-Nya.
-ZDP/www.renunganharian.net


JALANILAH HIDUP DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH SEBAGAI UMAT ALLAH YANG ISTIMEWA, SEBAB ALLAH MENGISTIMEWAKAN KITA


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media