IMAN YANG DAPAT DILIHAT

Baca: MARKUS 2:1-12


Bacaan tahunan: Yesaya 45-48

Saat Yesus sedang mengajar di sebuah rumah di Kapernaum, datang kepada-Nya empat orang menggotong seorang yang lumpuh. Harapan dari orang-orang itu ialah kesembuhan bagi si lumpuh. Mereka pulang dengan harapan yang telah terpenuhkan. Yesus mengampuni dosa, lalu menyembuhkan kaki si lumpuh (ay. 5b, 11).

Alkitab menuliskan ada satu hal terjadi sebelum kesembuhan dinyatakan. Satu hal Yesus lakukan sebelum Dia menyembuhkan si lumpuh. Yesus melihat iman mereka (ay. 5a). Artinya, orang-orang itu memiliki iman yang dapat dilihat. Terlihatnya iman dikarenakan adanya perbuatan. Di rumah itu penuh berkerumun orang-orang, bahkan sampai muka pintu (ay. 2). Namun, kondisi itu tidak juga mengurungkan niat mereka untuk masuk. Saat tidak didapati juga jalan untuk masuk, mereka membuka atap rumah, lalu menurunkan si lumpuh (ay. 4). Sejauh itu mereka berbuat karena segenap hati percaya kepada Yesus. Pada kita ada juga harapan. Ada aspek-aspek kehidupan yang kita inginkan untuk Tuhan turun tangan, seperti keuangan, kesehatan atau hubungan rumah tangga. Pertanyaannya, apakah kita memiliki iman yang dapat dilihat? Dapatkah Tuhan menemukan perbuatan yang menunjukkan bahwa segenap hati kita percaya kepada-Nya?

Sesungguhnya, iman yang tidak dapat dilihat bukanlah iman! Tanpa perbuatan, hakikat iman adalah mati, atau dapat dikatakan, sama sekali tidak ada iman (lih. Yak. 2:26). Bagi kita yang rindu melihat harapan menjadi kenyataan, nyatakanlah iman kita! Berbuatlah sesuatu, jangan hanya berdiam! Cara paling sederhana kita memperlihatkan iman ialah tidak berhenti berdoa kepada Tuhan.
-LIN/www.renunganharian.net


SEWAJARNYA IMAN DAPAT DILIHAT KARENA IMAN DISERTAI PERBUATAN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media