MENCUKUPKAN DIRI

Baca: LUKAS 3:1-20


Bacaan tahunan: Yehezkiel 31-33

Berapakah jumlah gaji yang diinginkan oleh seorang pekerja agar ia merasa puas? Berapakah tabungan di rekening seseorang supaya ia tidak menginginkan uang lebih banyak lagi? Berapakah keuntungan yang diharapkan seorang pebisnis dari usahanya? Tentunya, tidak ada angka baku sebagai jawaban dari pertanyaan ini. Namun pastinya, semua orang menginginkan jumlah maksimal. Ya, semua orang ingin mendapatkan lebih banyak lagi dari apa yang sudah diperolehnya saat ini.

Sayangnya, keinginan kita tidak selalu tercapai. Ada rumusan untuk menentukan besaran gaji seseorang. Pendapatan kita sifatnya terbatas. Bahkan usaha kita tidak selalu menguntungkan. Karenanya, kita seharusnya belajar untuk mencukupkan diri. Belajar mengenali kebutuhan dan membuat skala prioritas. Bijaksana dalam mengelola sumber daya yang ada. Kalau tidak, kita akan tergoda untuk melakukan kejahatan. Menyalahgunakan jabatan. Memanipulasi orang lain. Korupsi. Serta melakukan berbagai tindakan jahat.

Pesan ini ditegaskan Yohanes Pembaptis kepada para prajurit yang telah mendengarkan kebenaran yang dikhotbahkannya. Para prajurit tentunya memiliki solidaritas yang kuat. Mereka juga dipersenjatai dalam bertugas. Mereka bisa saja menyalahgunakannya untuk merampas atau memeras orang lain. Maka, Yohanes mengingatkan mereka untuk mencukupkan diri dengan gajinya. Begitulah salah satu cara hidup yang seharusnya dijalani oleh orang-orang yang mengenal Allah. Namun, pesan ini bukan hanya berlaku untuk para prajurit, tetapi juga untuk saya dan Anda sekalian. Inilah salah satu buah pertobatan yang seharusnya terlihat dalam hidup kita.
-HT/www.renunganharian.net


MENCUKUPKAN DIRI ADALAH SALAH SATU KUALITAS ROHANI YANG SEHARUSNYA TERLIHAT DALAM DIRI PENGIKUT KRISTUS YANG SEJATI


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media