NASIHAT YANG MENUNTUT PENGORBANAN

Baca: FILIPI 2:1-11


Bacaan tahunan: Lukas 12-13

Dian merasa lega ketika mendapat tempat duduk di dalam kereta api yang penuh sesak. Ia berharap dapat beristirahat sejenak setelah seharian bekerja. "Kalau bisa terlelap beberapa menit lumayan juga, " ucapnya dalam hati. Namun, ketika seorang wanita yang tengah mengandung mendadak masuk ke gerbong dan berdiri tepat di dekatnya, Dian bergegas berdiri lalu meminta agar wanita tersebut duduk. Ia pun rela menyerahkan kenyamanan yang sejenak dirasakannya, karena melihat ada orang lain yang lebih membutuhkan tempat duduk.

Ketika nasihat agar umat Tuhan di Filipi memperhatikan kepentingan orang lain, hal itu tak berarti mereka harus mengabaikan kepentingan pribadi. Tidak begitu maksud nasihat tersebut. Namun, dalam menjalani hidup dengan sesama, mereka diharapkan tidak hanya berfokus pada kepentingan pribadi. Orang yang fokus hidupnya hanya mengarah pada dirinya sendiri, sering kali abai terhadap kepentingan orang lain, bahkan seandainya ada orang lain yang memerlukan bantuan tepat berada di hadapannya. Mengerikan sekali jika hal semacam ini sampai terjadi di mana-mana, bukan?

Harapan agar "tiap-tiap orang" memperhatikan kepentingan orang lain ibarat suatu panggilan, yang perlu diwujudkan dalam kehidupan keseharian jikalau kita ingin dunia ini melihat ada Kristus dalam diri kita. Hal yang terwujud lewat kasih yang kita tunjukkan kepada orang lain yang membutuhkan, bahkan ketika di sana tak ada seorang pun yang mau melakukannya. Maukah kita menuruti nasihat firman yang menuntut pengorbanan ini? --GHJ/www.renunganharian.net


DALAM MENJAWAB KEBUTUHAN ORANG LAIN, ADA KENYAMANAN PRIBADI YANG PERLU DIKORBANKAN.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media