Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: MAZMUR 12
Bacaan tahunan: Matius 1–4
Di masa sekarang pemurnian perak dilakukan dengan proses elektrolisis, yaitu dengan memasukkan beberapa unsur kimia, maka biji-biji perak akan terpisah dari kotoran atau logam lainnya sehingga dihasilkan perak murni. Di masa perjanjian lama, untuk mendapatkan perak terbaik harus melalui pemurnian dengan dipanaskan diatas api sampai tujuh kali. Jika ditanyakan hasilnya, tentu saja proses yang membutuhkan ketekunan dan waktu yang panjang akan menghasilkan perak kualitas terbaik.
Raja Daud mengibaratkan janji Allah seperti perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah (ay. 7). Ada tiga hal penting untuk kita pahami dalam nas tersebut. Pertama, perak teruji menyatakan bahwa janji Allah adalah janji yang murni dan ditepati. Allah tidak pernah ingkar janji. Jika Ia berbicara, Ia akan menepatinya. Kedua, tujuh kali dimurnikan yang artinya Allah mempertimbangkan baik-baik sebelum mengucapkan janji-Nya. Angka tujuh adalah angka yang sering muncul di Alkitab yang banyak dipercayai para ahli tafsir sebagai angka kesempurnaan. Ketiga, dapur peleburan di tanah, yang melambangkan kesabaran, seperti para perajin perak Ibrani yang melakukan pembakaran perak dengan duduk sabar semalaman di dapur peleburan di tanah untuk menjaga agar api tetap hidup, dan tungku berada pada suhu sempurna.
Analogi janji Allah dan perak murni yang dinyatakan Daud dalam Mazmur 12 menggambarkan demikian sempurnanya janji Allah. Karena janji tersebut telah teruji, maka sebelum pantas menerimanya, kita juga harus tahan uji dalam menjalani kehidupan. Jika kehidupan kita terasa seperti dibakar tujuh kali dalam tungku yang membara, ingatlah bahwa proses yang panjang dan detail akan memberikan hasil yang terbaik.
-REY/www.renunganharian.net
BERTAHANLAH DALAM UJIAN KEHIDUPAN. ALLAH TAK PERNAH INGKAR JANJI.
Please sign-in/login using: