Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: Kisah Para Rasul 9:19-31
Bacaan tahunan: 2 Raja-raja 24-25
Bisakah sebuah benih tumbuh di tanah yang gersang? Bisa. Caranya? Kita lebih dahulu membuat tanah itu basah dan subur. Kita menyirami dan memberinya pupuk. Setelah tanah itu basah, subur, dan lunak, barulah benih kita tanam sehingga benih itu akhirnya bertumbuh.
Hati manusia seperti tanah, dan benih itu adalah firman Tuhan. Di dunia ini, ada orang yang hatinya lembut, ada yang keras, ada yang sangat keras. Karena itu, jangan heran kita kadang menemukan ada orang yang sulit sekali menerima berita Injil. Pada zaman para rasul, Saulus termasuk orang yang keras hatinya. Selain itu, hatinya berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh murid-murid Yesus. Lalu, hal apa yang membuat Saulus berubah? Selain karena perjumpaannya dengan Kristus (ay. 5), murid-murid di Damsyik dan di Yerusalem memperlakukannya dengan penuh kasih. Setibanya di Yerusalem, ada Barnabas yang menerimanya dan membawanya kepada para rasul (ay. 27). Tuhan menumbuhkan, dan umat-Nya ikut berperan memelihara. Tidak heran Saulus sangat bersyukur dan mendedikasikan hidupnya untuk Tuhan (1Tim. 1:15-16).
Saat ini mungkin kita menemukan orang yang keras kepala dan keras hati, tidak mau menerima kebenaran firman Tuhan, padahal hidupnya sangat kacau. Mintalah pertolongan dan penghiburan Roh Kudus setiap kali kita memberitakan firman-Nya. Tetaplah bersabar terhadap orang itu. Teruslah mengasihinya karena memang butuh waktu yang relatif tidak sebentar untuk mengubah hati yang keras menjadi lembut. --RTG/Renungan Harian
TETAPLAH MENGASIHI ORANG YANG KERAS HATI DAN KERAS KEPALA.
Please sign-in/login using: