SAYAP-SAYAP KEKUATAN

Baca: MAZMUR 55


Bacaan tahunan: Yesaya 31-35

"Pa, senang ya kalau kita punya sayap. Kita bisa terbang ke mana kita mau," kata anak bungsu saya saat melihat seekor burung yang terbang di langit. Mendengar kata-kata polos itu saya pun dalam hati menyetujuinya. Saat memikirkan kembali tentang berbagai pergumulan hidup yang terjadi, saya jadi berandai-andai jika punya sepasang sayap. Ya, andai saya bisa terbang menjauhi berbagai persoalan itu, hidup saya akan tenang.

Hari itu Daud mengungkapkan dengan jujur situasinya: kekerasan, penindasan, dan permusuhan mengepungnya dari segala penjuru. Dengan jujur Daud menyatakan perasaan ngeri akan maut, perasaan takut dan gentar, dan seram (ay. 5, 6). Jadi, sangat wajar, jika ia berandai-andai punya sepasang sayap seperti merpati agar ia bisa terbang jauh. Namun, bisakah itu terjadi? Daud sadar, itu mustahil terjadi. Daud tidak akan dapat menghindar dari semua kesesakan yang terjadi. Satu-satunya hal yang dapat dilakukannya adalah berserah kepada Tuhan! "Tetapi aku hendak berseru kepada Allah, dan Tuhan akan menyelamatkan aku" (ay. 17).

Ada waktu dalam hidup yang kita jalani mungkin terasa begitu terjal dan menyakitkan. Kita bermimpi andai punya sayap, kita bisa menjauhi semua beban itu. Meski kita sadar bahwa Tuhan tidak memberi kita sepasang sayap untuk menghindari masalah, tetapi Ia ingin memberi kepada kita sayap-sayap kekuatan untuk melewati dan menaklukkan semua masalah itu.
-SYS/www.renunganharian.net


TUHAN MEMBERI KITA SEPASANG SAYAP YANG KUAT UNTUK MENAKLUKKAN SETIAP MASALAH, BUKAN UNTUK MENGHINDARINYA


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media