Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: MATIUS 26:57-68
Bacaan tahunan: 1 Samuel 1-3
Iri hati karena Yesus memudarkan pengaruh mereka, ahli-ahli Taurat dan tua-tua berusaha mencari kesaksian palsu demi membuktikan Yesus bersalah. Supaya menurut hukum Taurat mereka bisa menjatuhkan hukuman mati kepada-Nya. Yesus yang tetap diam menghadapi segala tuduhan membuat Imam Kepala gusar dan mengharapkan Dia segera berbicara. Mereka memancing Yesus mengatakan sesuatu yang dapat dipakai untuk mendakwa-Nya.
Bersuara lebih dulu dengan keras dan berani, membuka peluang untuk lebih didengar. Benar atau salah, orang cenderung menilai informasi yang pertama mereka dengar sebagai kebenaran. Selanjutnya, informasi susulan yang dianggap benar adalah info yang mendukung anggapan mereka. Bukan mencari kebenaran, yang mereka cari adalah legitimasi. Tak heran ketika Yesus diam, para pendakwa-Nya merasa gusar. Mereka ingin Dia segera bicara, memperkatakan sesuatu yang dapat mendukung dakwaan mereka sebagai dasar untuk menghukum-Nya.
Berani berbicara itu baik. Namun, orang benar tidak sembarangan bicara. Orang benar berbicara atas dasar hikmat dalam kebenaran Ilahi, bukan untuk tujuan yang jahat. Sebab mereka paham, kesaksian palsu menuntut tanggung jawab besar sekalipun tampak menang dan kuat, bahkan mendapat banyak dukungan. Sebaliknya, menghidupi kebenaran mungkin selalu dianggap salah apa pun yang dilakukan (baik diam atau bertindak). Namun, kalah tidak selalu berarti salah, karena ketika diadili, kebenaranlah yang sesungguhnya mengadili kejahatan-sekalipun mungkin kebenaran tampak dilecehkan.
-EBL/www.renunganharian.net
KEMENANGAN TIDAK SELALU BERUPA KEBERHASILAN MENGUASAI DUNIA, MELAINKAN JUGA DALAM MENGUASAI DIRI
Please sign-in/login using: