UTUSAN YANG TEPERCAYA

Baca: KEJADIAN 24:50-61


Bacaan tahunan: Galatia 4-6

Utusan adalah seseorang yang disuruh untuk menyampaikan sesuatu atau mengerjakan suatu tugas. Ia bertindak mewakili serta demi kepentingan sang pengutus. Semakin penting tugas yang diembannya, semakin besar kepercayaan yang diterimanya.

Hamba Abraham termasuk utusan yang sangat dipercaya tuannya. Ia ditugaskan mencari istri bagi Ishak, anak yang dimiliki Abraham di masa tuanya sebagai penggenapan janji Allah. Sang calon istri haruslah seorang yang percaya kepada Allah, yakni dari kaum keluarga Abraham, dan ia harus bersedia ikut dengan sang hamba ke negeri Kanaan.

Sang hamba pun berangkat dari Kanaan menuju Aram-Mesopotamia. Proses perjalanan ini menunjukkan betapa iman dan ketaatan Abraham kepada Allah juga telah aktif dalam kehidupan sang hamba. Ia selalu meminta pimpinan Allah. Ia pun menyaksikan jawaban Allah atas doanya. Ketika keluarga Ribka memintanya menunda perjalanan sekitar sepuluh hari, ia menolaknya. Ia menyadari bahwa Tuhan telah membuatnya berhasil, maka ia ingin segera menyampaikan hasil yang baik itu kepada tuannya. Ia tidak mengutamakan kenyamanannya, atau bersikap remeh dengan tugasnya.

Hamba Abraham meninggalkan teladan tentang sikap tepercaya seorang utusan. Ia sungguh-sungguh menyadari tugasnya, serta melakukannya dengan penuh tanggung jawab serta mengandalkan Tuhan. Sikap seperti inilah yang hendaknya kita miliki ketika dipercaya untuk mengerjakan sesuatu. Dan di atas semuanya, kita juga harus ingat bahwa kita adalah utusan Kristus di bumi ini, untuk menyampaikan berita kasih-Nya kepada dunia.
-HT/www.renunganharian.net


KIRANYA KITA MENJADI UTUSAN-UTUSAN KRISTUS YANG SELALU MENYAMPAIKAN FIRMAN-NYA DENGAN NIAT TULUS DAN HATI LURUS


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media