Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: KEJADIAN 12:1-4
Bacaan tahunan: Imamat 1-4
"I would rather walk with God in the dark than go alone in the light," kata Mary G. Brainard, seorang penulis Amerika. Saya memilih berjalan bersama Tuhan meski dalam gelap daripada berjalan di tempat terang tetapi tanpa Tuhan. Iman seperti itulah yang ada pada Abram. Tuhan berfirman, "Pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu." Negeri itu akan ditunjukkan, tetapi belum. Di mana letaknya, bagaimana keadaannya, dan sebagainya, Abram tidak tahu. Tetapi dia percaya kepada Tuhan, dan berangkat. Abram memilih "walk with God in the dark", berjalan bersama Tuhan meski dalam gelap.
Beriman memang seperti itu. Jika kita baru memercayai sesuatu setelah kita melihat sesuatu, itu mengetahui, bukan memercayai. Beriman kepada Tuhan tak bisa lain kecuali walk with God in the dark. Itu seperti ungkapan lagu gereja di Jawa, "Kawula asumendhe Ing karsanta. Kumandel tan ningali, lir tyang wuta." Hamba bersandar pada kehendak-Mu. Percaya meski tak melihat, bagai orang buta.
Terkadang itu mudah. Menjelang tidur, kita berdoa memohon lindungan Tuhan. Kita percaya Tuhan mendengar. Lalu, tanpa gelisah sedikit pun, kita segera terlelap. Kadang sesederhana itu. Namun, tak jarang itu sungguh tak gampang. Tak jarang situasinya sedemikian rupa berat dan kompleks hingga walk with God in the dark benar-benar jauh dari sederhana. Jadi harus bagaimana?
Dulu Tuhan tidak memaksa Abram. Sekarang pun Tuhan tidak memaksa kita. Kepada kita hanya diajukan pertanyaan, maukah kita walk with God in the dark seperti Abram ketika itu?
-EE/www.renunganharian.net
I WOULD RATHER WALK WITH GOD IN THE DARK THAN GO ALONE IN THE LIGHT.-Mary Gardiner Brainard
Please sign-in/login using: