TAKE AND GIVE

Baca: Lukas 14:12-14

Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. (Lukas 14:13)


Bacaan tahunan: : Matius 15-17

Take and give. Jika kita memberi, kita akan menerima. Pepatah Jawa berkata: Sapa nandur, ngunduh (siapa menanam, akan memetik buahnya). Sayangnya, tidak sedikit orang menerapkan slogan ini secara tidak tepat. Ketika seseorang memberikan bantuan, misalnya, ia berharap kelak ia menerima balasan yang setimpal. Ada juga orang yang mengadakan pesta dengan dana minim, lalu mengundang orang-orang yang dirasa berduit, berharap sumbangan yang masuk menutupi modal dan berlebih.

Memberi dengan mengharapkan balasan itu menunjukkan sikap hati yang tidak tulus. Untuk menguji apakah kita tulus saat memberi, Yesus memberi kita perintah: “Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta” (ay. 13). Sungguh terbalik dengan prinsip kita, bukan? Mana ada orang mau rugi? Ya, mereka orang yang tidak akan bisa membalas budi baik kita! Tapi di sinilah sesungguhnya letak kebahagiaan yang dikatakan Yesus. Kebahagiaan karena kemurahan hati kita telah menghadirkan rasa bahagia di hati orang yang menerimanya.

Allah telah menunjukkan kebaikan-Nya kepada kita, manusia berdosa. Kebaikan-Nya tetap diberikan sekalipun kita tidak layak menerimanya. Sebab itu, sebagai orang yang telah menerima kemurahan hati-Nya, kiranya kita menjalani hidup bukan sekadar dengan prinsip take and give, tetapi lebih digerakkan oleh semangat kemurahan hati yang tidak pernah menuntut balas.—SYS


PRINSIP YANG BENAR DALAM MEMBERIADALAH KETULUSAN HATI, BUKAN MENUNTUT BALAS BUDI


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media