DAHULU

Baca: TITUS 3:1-11


Bacaan tahunan: Yesaya 49-53

Secara umum, orang-orang Kreta dianggap sebagai pembohong, binatang buas, serta pelahap yang malas. Begitulah filsuf Epimenides menggambarkan penduduk di tempat asalnya itu. Pernyataan itu kemudian dikutip oleh Rasul Paulus (Tit. 1:12) untuk mengingatkan Titus agar ia menegur keras orang-orang Kristen di sana. Karena, sekalipun mereka mengaku mengenal Allah, tetapi mereka tetap hidup dalam kejahatan. Keadaan itu diperparah dengan hadirnya para pengajar Yahudi yang legalistik, yakni mengharuskan hukum sunat serta berbagai pengajaran Yahudi yang melenceng dari iman Kristen (Tit. 1:10, 14).

Menariknya, Paulus bukan hanya mengecam atau menilai buruk jemaat di pulau Kreta. Ia bahkan mengidentifikasi dirinya dan Titus, juga semua orang Kristen lainnya pernah ada pada posisi mereka, pada masa yang lalu. Ya, dahulu kita semua sama adanya. Hidup sesat dan tidak menaati Tuhan. Terjerat dalam berbagai hawa nafsu dan dosa. Namun, kita menjadi manusia baru ketika kita mengalami kemurahan Allah melalui karya penebusan Kristus. Dia membaharui serta mengubah kita. Maka, kita yang dahulu seharusnya berbeda dengan kita yang sekarang.

Tonggak hidup kita seharusnya dapat dibedakan di antara masa sebelum dan sesudah mengalami keselamatan dalam Kristus. Hidup yang dahulu identik dengan berbagai hal negatif dan buruk, tetapi kini kita hidup mencerminkan teladan Kristus. Hanya Dia yang berkuasa mengubah kita menjadi pribadi baru. Kini, kita dapat menjalani hidup yang berkenan kepada Allah.
-HT/www.renunganharian.net


KITA DAHULU BERBEDA DENGAN SEKARANG KARENA PENGENALAN AKAN KRISTUS MENJADIKAN HIDUP KITA BERKENAN BAGI ALLAH


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media