DIPERKAYA DALAM KEMURAHAN HATI

Baca: 2 KORINTUS 9


Bacaan tahunan: Mazmur 120-131

Salah satu jenis kelompok orang percaya yang senang saya temui adalah orang-orang yang murah hati. Apakah mereka selalu termasuk orang yang berkelimpahan secara materi? Ternyata tidak selalu, bahkan ada yang secara ekonomi terbilang cukup terbatas. Namun, mereka kaya dalam kemurahan hati, sehingga dimampukan untuk memberi dengan kerelaan dan penuh sukacita. Kondisi hati yang demikian saya percaya menarik perhatian Allah memberkati mereka.

Nas renungan hari ini mengajarkan kepada kita mengenai janji berkat kepada orang yang menunjukkan kemurahan hati, dimana Allah tak hanya melipatgandakan "benih yang ditaburkan", tetapi juga menumbuhkan buah-buah kebenaran dari si pemberi (ay. 10). Dari sini kita dapat memahami bahwa orang yang gemar berbagi, ada potensi untuk buah kebenaran dalam hidupnya semakin bertumbuh dan terlihat nyata. Berkat lainnya, hidup si pemberi akan diperkaya dalam kemurahan hati, sehingga ia seolah takkan pernah kehabisan cara untuk menunjukkan kemurahan hatinya kepada sesama. Kehidupan seperti ini disebutkan oleh firman Tuhan akan membangkitkan syukur kepada Allah bagi orang yang melihatnya.

Rindukah kita mengalami berkat dari kemurahan hati? Mari belajar untuk menjadi pribadi yang murah hati, dengan apa pun yang Tuhan percayakan kepada kita saat ini. Tak perlu membandingkan diri dengan keadaan orang lain, supaya kemurahan hati kita autentik, karena kita rindu menjadi saluran berkat bagi sesama. Bukankah Allah juga sudah terlebih dahulu bermurah hati dengan kita? --GHJ/www.renunganharian.net


DALAM KEMURAHAN HATI, ADA BERKAT TUHAN YANG DIALIRKAN.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media